Uncategorized

Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normal

5 Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normal

TAIPANLOUNGE — Aktivitas seksual merupakan salah satu faktor penting penentu keharmonisan hubungan dengan pasangan. Saat berhubungan intim, setiap pasangan pasti akan berusaha untuk memuaskan pasangannya.

Sayangnya tidak sedikit orang yang merasa insecure karena menganggap performa seksualnya buruk. Akibatnya, mereka akan terganggu dengan pikiran buruknya sendiri saat berhubungan intim.

Inilah beberapa hal yang sering di keluhkan banyak orang yang di anggap sebagai performa seks yang buruk, tetapi sebetulnya menurut sains hal tersebut di kategorikan normal. Apa saja? Simak ulasan berikut sampai selesai, ya, agar kamu tidak merasa insecure lagi.

1. Ukuran penis yang pendek

5 Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normalilustrasi ukuran penis (pexels.com/Deon Black)

Bagi laki-laki, ukuran penis di anggap sebagai suatu hal yang penting dalam aktivitas seksual. Makin besar dan panjang, maka itu di anggap makin mudah untuk memuaskan pasangan. Hal ini berpotensi memunculkan rasa insecure pada ukuran penis mereka. Tak jarang laki-laki mengeluhkan soal ukuran penisnya yang di anggap terlalu pendek atau kecil.

Faktanya, menurut data dari WorldData.info, rata-rata panjang penis laki-laki Indonesia adalah 11,67 cm. Rata-rata penis terpanjang adalah 17,61 cm yang di miliki oleh laki-laki di Ekuador, sementara penis terpendek adalah 10,04 cm yang di miliki oleh laki-laki Kamboja.

2. Warna vulva yang cenderung lebih gelap

5 Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normalilustrasi vulva (pexels.com/Dainis Graveris)

Vulva sering kali di gambarkan dengan ilustrasi berwarna merah muda. Hal ini memengaruhi pemikiran kaum hawa mengenai standar tubuh mereka sendiri, di antaranya warna vulva. Nyatanya, tak jarang perempuan mengeluhkan keadaan vulvanya yang berwarna gelap.

Faktanya, di lansir Medical News Today, warna kulit vulva bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Selama ini, beberapa warna yang di temukan pada vulva adalah merah jambu, merah, burgundy, dan seperti red wine.

Perbedaan warna juga di pengaruhi oleh aliran darah dalam tubuh. Ketika gairah seks meningkat, maka aliran darah pun meningkat, yang mana ini membuat warna vulva menjadi tampak keunguan.

3. Durasi penetrasi yang relatif singkat

5 Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normal

Slogan yang kerap kali di narasikan di media berisi iklan terkait dengan hubungan seksual adalah kemampuan penetrasi yang tahan lama.

Durasi di anggap sebagai patokan dalam menilai performa aktivitas seks laki-laki. Namun, tidak spesifik di jelaskan berapa lama waktu standar “tahan lama” ini sampai bisa memuaskan pasangan. Hal ini memunculkan spekulasi yang berbeda-beda dalam pemikiran para laki-laki. Sering kali laki-laki mengeluhkan durasi penetrasi yang hanya mampu bertahan selama beberapa menit saja.

Di lansir News Medical Life Sciences, durasi 3–13 menit adalah waktu normal untuk penetrasi atau masuknya penis ke dalam vagina. Jadi, faktanya memang tidak seperti yang di fantasikan orang dewasa pada umumnya, yang mana menginginkan durasi yang lebih lama dari itu.

4. Tidak bisa membuat perempuan squirting saat berhubungan seks

5 Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normalilustrasi pasangan (unsplash.com/Taylor Deas-Melesh)

Squirting ditandai dengan keluarnya cairan seperti urine yang keluar dari uretra perempuan saat berhubungan seksual. Squirting sering diartikan sebagai tanda kepuasan yang dirasakan pada perempuan saat berhubungan seksual. Bila tidak terjadi, kadang pasangannya merasa minder atas performa seksualnya yang dianggap buruk.

Faktanya, menurut sebuah laporan dalam Journal Sex of Medicine tahun 2013, hanya sekitar 10–54 persen perempuan yang mengalami squirting saat berhubungan. Namun, squirting biasanya bukan merupakan bagian dari orgasme perempuan. Orgasme dan squirting adalah dua komponen fisiologis yang berbeda dari seksualitas perempuan.

5. Sulit terangsang saat akan berhubungan badan

5 Performa Seksual yang Dianggap Buruk, tetapi Sebetulnya Normalilustrasi pasangan di ranjang (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Film Barat yang sering kita tonton kerap menayangkan adegan aktivitas seks. Adegan tersebut sering digambarkan dengan aktivitas seksual yang berlangsung spontan dan cepat. Ini bisa sangat berbeda dengan realitas. 

Nyatanya, perempuan butuh waktu yang lama untuk bisa terangsang secara seksual. Maka dari itu, dibutuhkan foreplay untuk meningkatkan gairah seks perempuan.

Butuh waktu lama untuk bisa terangsang bukan berarti perempuan punya performa seks yang buruk. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ceko, rata-rata durasi foreplay yang dibutuhkan wanita adalah 15,4 menit.

Itulah beberapa performa seksual yang sering dianggap buruk sehingga menyebabkan seseorang kehilangan kepercayaan diri, padahal faktanya itu merupakan hal yang normal.

Apabila kamu dan pasangan memiliki masalah dalam hubungan seksual, sebaiknya ajak ia bicara dan pertimbangkan untuk menemui tenaga kesehatan profesional.

=====================================================================

CS ONLINE SERVICE 24JAM

TAIPANPOKER
CS LIVECHAT 24 Jam Setiap Hari..! Info Meja Hoki Kemenangan Setiap Saat Yuuk, Hubungi 😉

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *