Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain
Uncategorized

Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain

Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain – TAIPANPOKER – Migrain adalah kondisi seseorang mengalami sakit seperti di cabik di satu sisi wajah atau kepala. Nyeri tajam ini juga bisa dis ertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, bau, dan bunyi. Durasinya bisa di rasakan selama 4-72 jam dan nyerinya bisa hilang timbul.

Ternyata, ada beberapa penyakit yang gejalanya mirip migrain. Akibatnya, karena mengira “hanya” punya migrain, penanganannya tidak tepat dan kondisi medis yang mendasarinya itu bisa memburuk. Agar tak salah, berikut ini adalah beberapa penyakit yang berdasarkan gejalanya sering dikira migrain.

Sinusitis

Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain

Berdasarkan laporan studi berjudul “Migraine misdiagnosis as a sinusitis, a delay that can last for many years” dalam The Journal of Headache and Pain tahun 2013, migrain sering tertukar dengan sinusitis karena kemiripan di area sakit kepala dan umumnya di sertai gejala seperti hidung tersumbat dan hidung meler.

Untuk membedakan sinusitis dan migrain, dokter perlu melihat apakah ada cairan atau lendir yang keluar dari hidung (purulent nasal discharge) dan kategori lain seperti yang tertera di dalam buku The International Classification of Headache Disorders (ICHD), 3rd edition.

Melansir WebMD, cairan yang keluar dari hidung pada kasus sinusitis berwarna kuning, demam, dan bisa disertai bau mulut tak sedap.

Penyakit Ménière

Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain

Penyakit Ménière adalah gangguan di bagian dalam telinga, yang mana penderitanya merasakan tekanan di dalam telinga, telinga berdenging, kehilangan pendengaran, dan sensasi berputar. Rasa sakit umumnya hanya terjadi di satu telinga. Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain.

Gejala penyakit ini memiliki kemiripan dengan gejala migrain vestibular, yang merupakan salah satu jenis migrain. Melansir menieres.org, kurang lebih setengah dari pasien dengan penyakit Ménière mengalami satu gejala migrain saat penyakit kambuh. Lebih lanjut, dua kondisi tersebut bisa terjadi bersamaan pada 40 persen dari total orang dengan penyakit Ménière.

Karena gejalanya yang mirip, hingga saat ini belum ada tes khusus untuk membedakan dua kondisi ini. Berdasarkan laporan studi berudul “Migraine features in patients with Meniere’s disease” dalam jurnal Laryngoscope tahun 2016, seseorang yang memiliki penyakit Ménière dan migrain vestibular di anjurkan untuk mendapat pengobatan untuk migrain, misalnya perubahan pola makan, aktivitas, dan obat-obatan untuk mencegah dan/atau mengurangi gejala migrain.

Medication overuse headache (MOH)

Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain

Medication overuse headache (MOH) tergolong sakit kepala sekunder yang di sebabkan oleh penggunaan obat-obatan secara berlebihan pada pasien yang mudah mengalami sakit kepala.

Seseorang dengan MOH punya riwayat penggunaan obat analgesik (pereda nyeri) lebih dari 2-3 hari per minggu. MOH juga bisa terjadi bersamaan dengan orang dengan migrain, sakit kepala tipe tegang (tension headache), dan sakit kepala cluster.

Melansir Practical Neurology, seseorang yang menggunakan obat-obatan secara berlebihan punya faktor risiko tinggi untuk mengalami sakit kepala migrain, dan umumnya orang yang punya MOH sudah memiliki riwayat penyakit kepala seperti migrain.

Stroke

Penyakit dengan Gejala Mirip Migrain

Gejala migrain juga bisa tertukar dengan gejala stroke, yang mana keduanya bisa di tandai dengan sakit kepala yang parah dan mendadak. Namun, perlu di ketahui bahwa untuk migrain, nyeri umum hanya di satu sisi kepala saja dengan durasi lama, serta onset nyeri tidak langsung terasa, tetapi perlahan-lahan. Selain itu, seseorang yang mengalami migrain tidak mengalami kekakuan atau ketegangan di area leher.

Sementara itu, pada serangan stroke, seseorang akan merasa pusing di sertai leher yang terasa kaku atau kencang. Berdasarkan keterangan dari American Stroke Association, seseorang yang pernah dan/atau sering mengalami migrain aura lebih berisiko mengalami stroke, termasuk stroke ringan atau istilah medisnya adalah transient ischemic attack.

Tumor otak

Orang dengan tumor otak bisa mengalami gejala pusing, mual, serta rasa sakit seperti di tusuk-tusuk di bagian frontal dan orbital. Gejala-gejala tersebut sering dikira migrain.

Melansir Healthline, dis ebutkan bahwa ada pula orang yang memiliki tumor otak tetapi tidak merasakan gejala apa pun. Rasa sakit baru di alami saat tumor membesar dan menekan saraf dan pembuluh darah.

Tumor otak juga membuat penderitanya merasakan tekanan di bagian belakang kepala dan perubahan perilaku, misalnya mudah marah. Oleh sebab itu, jika kamu sering mengalami sakit kepala, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan dan diketahui penyebabnya.

Itulah beberapa penyakit yang gejalanya mirip migrain. Alangkah baiknya kamu mencatat gejala yang di rasakan berikut durasi dan intensitas nyeri saat migrain atau sakit kepala lainnya terjadi. Dengan catatan tersebut, kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter, sehingga bisa membantu menemukan penyebabnya. Jangan sepelekan sakit kepala, ya!

Baca juga : 5 Sikap Ini Justru Bukti Cinta Seorang Ayah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *