BERITA UNIK

Kisah Korban Titanic yang Selamat karena “Egois”

Pelayaran perdana Titanic

Taipan Poker Lounge – Titanic banyak memakan korban sehingga banyak yang beraksi heroik serta memiliki kisah yang sangat memilukan bagi para korban, namun terdapat juga korban yang selamat karena egois berikut Kisah Korban Titanic yang Selamat karena “Egois”

Kisah Korban Titanic yang Selamat karena “Egois”

1. Bruce J Ismay Kisah Korban Titanic yang Selamat karena “Egois”

Bruce Ismay adalah pebisnis Inggris sekaligus presiden White Star perusahaan pemilik Titanic.

Ia kerap menyertai pelayaran perdana bahtera-bahtera milik raksasa perkapalan itu.

Dia adalah pejabat tertinggi White Star yang bertahan hidup dalam insiden tenggelamnya Titanic.

Ismay menaiki salah satu sekoci terakhir yang tersedia pada malam nahas itu.

Pria itu bahkan membuang muka dari Titanic yang perlahan tenggelam di lautan beku.

Karena ulahnya itu, ia dijuluki ‘Coward of the Titanic’ dan ‘J. Brute Ismay’.

Apalagi, konon, dia yang minta agar kapten mempercepat laju Titanic, agar tiba lebih awal di New York demi publikasi.

Ismay juga sosok yang di anggap bertanggung jawab mengurangi jumlah sekoci di kapal nahas itu — yang harusnya 48 menjadi hanya 20.

Fakta bahwa ia bertahan hidup, membuat Ismay jadi bulan-bulanan media

terutama sindikasi surat kabar Hearst milik William Randolph Hearst, yang sudah lama berseteru dengannya.

Media mempublikasikan nama-nama mereka yang tewas, namun kolom untuk mereka yang selamat hanya ada satu nama: Ismay.

Seperti di laporkan media kala itu, beberapa saksi mata mengungkap, Ismay melompat ke sekoci pertama,

lainnya mengaku ia memerintahkan kru kapal untuk membawanya pergi.

Sementara tukang cukur di Titanic mengatakan, Ismay di perintahkan masuk ke sekoci oleh petugas.

Sementara, Lord Mersey, yang memimpin laporan penyelidikan kecelakaan Titanic menyimpulkan,

Ismay membantu sejumlah penumpang lain sebelum masuk ke sekoci terakhir yang meninggalkan sisi samping Titanic.

“Jika ia tak melompat, namanya akan menambah daftar mereka yang tewas,” kata Mersey.

Ismay sendiri tak pernah bisa mengatasi rasa malu atas tindakannya melompat ke dalam sekoci.

Ia mengajukan pensiun dari White Star Line pada 1913, dengan perasaan dan reputasi hancur.

Frances Wilson, penulis How to Survive the Titanic: The Sinking of J Bruce Ismay mengaku bersimpati pada Ismay.

Melihatnya sebagai ‘orang biasa yang terperangkap dalam situasi luar biasa’.

2. Menyamar Sebagai Wanita

Kebanyakan pria yang selamat dari tragedi Titanic mendapat julukan pengecut.

Rumor pun menyebar, bahwa mereka naik sekoci dengan mengenakan pakaian wanita.

Namun, hanya satu orang yang di laporkan benar-benar tertangkap mengenakan busana perempuan. Namanya, Daniel Buckley.

Buckley mengaku, pada malam nahas itu, ia sedang berada di geladak. Matanya menyaksikan sejumlah pria melompat ke sekoci

yang hanya di peruntukkan bagi perempuan dan anak-anak.

Dia memutuskan untuk mengikuti contoh mereka dan masuk ke sekoci.

Tiba-tiba, dua petugas muncul, mengusir para pria untuk meninggalkan sekoci.

Namun, menurut Buckley, enam laki-laki nekat tetap tinggal, menolak meninggalkan sekoci.

Kala itu, Buckley mengaku di dera ketakutan, ia mulai menangis dan seorang wanita yang kasihan,

meletakkan selendang di atas kepalanya. Di duga perempuan itu adalah Madeleine Astor.

Petugas akhirnya mengusir enam pria yang nekat berada dalam sekoci, mendorong mereka dan melepaskan tembakan peringatan.

Para pria pun kocar-kacir, namun Buckley tetap berada di sekoci. Keberadaannya tak di sadari.

Awalnya, Daniel Buckley adalah pemuda ambisius dan giat yang ingin pergi ke Amerika untuk mencari uang.

“Saya naik ke Titanic karena dia adalah kapal uap baru,” kata dia kepada Senator AS William Alden Smith, seperti di kutip dari Irish Central.

Namun, keberuntungan Daniel Buckley hanya bertahan enam tahun.

Ia tewas pada 1918, sebulan sebelum berakhirnya Perang Dunia I, saat membantu evakuasi Pasukan Ekspedisi Amerika yang terluka dari garis depan di perbatasan Prancis dan Belgia

3. Pria Jepang Masabumi Hosono

Masabumi Hosono adalah pegawai negeri sipil Jepang. Ia bekerja di Kementerian Transportasi Negeri Sakura.

Suatu hari, ia di tugaskan untuk studi ke Kekaisaran Rusia untuk mencari tahu tentang sistem perkeretaapian di sana.

Dalam perjalanan pulang, ia naik Titanic, sebagai penumpang kelas dua. Kisahnya bisa selamat dari tragedi Titanic bak ‘keajaiban’.

Ketika kapal mulai tenggelam, Hosono di halangi oleh para awak kapal. Ia yang berwajah asing di kira sebagai penumpang kelas tiga dilarang mendekati geladak.

Meski demikian, pria Jepang itu berhasil mencapai dek dan menyaksikan dengan ngeri saat sekoci-sekoci terakhir meninggalkan Titanic yang nyaris tenggelam.

Awalnya, sebagai orang Jepang, dia tidak ingin mempermalukan diri nya sendiri dengan masuk ke sekoci berisi wanita dan anak-anak.

Namun, saat awak kapal dari salah satu perahu penyelamat berteriak, “masih ada ruang untuk dua orang lagi!”

Hosono mengaku melihat seorang pria melompat masuk, dia pun melakukan hal yang sama.

“Pikiran saya tertuju pada istri dan anak-anak, saya mungkin tidak akan lagi melihat mereka,” demikian pengakuan Hosono.

“Apa yang dilakukan orang pertama yang melompat ke sekoci terakhir, membuat saya berpikir untuk mengambil kesempatan terakhir itu.”

Ia kemudian melompat masuk ke dalam sekoci yang berisikan perempuan dan anak-anak.

Di Amerika Serikat, Hosono dipandang sebagai sosok yang memalukan. Banyak yang beranggapan bahwa dia menyamar sebagai wanita untuk naik ke sekoci.

Di Tanah Airnya, Jepang, dia di kutuk sebagai pengecut dan kehilangan pekerjaannya.

Bahkan, konon, buku pelajaran di sekolah menggunakan Hosono sebagai contoh ‘seorang manusia yang tidak terhormat’.

Sejumlah warga Jepang saat itu menganjurkannya untuk melakukan harakiri untuk menyelamatkan kehormatannya. 

Hosono tak memilih bunuh diri. Namun, jika waktu bisa di putar ulang kembali, ia memilih mati di Titanic. 

4. Hanya 1 Sekoci yang Sudi Berbalik

Pada awalnya sekoci yang meninggalkan Titanic dalam kondisi setengah kosong.

Penyebabnya, banyak orang yang menolak untuk meninggalkan bahtera itu. mereka tak sadar bahaya segera menjelang.

Sekoci pertama yang di turunkan, misalnya, hanya berisi 28 orang, padahal kapasitasnya 65 orang. Perahu penyelamat lain juga setengahnya kosong.

Bahkan ada sekoci yang hanya di isi 12 orang. Tujuh di antaranya adalah awak kapal.

Sir Cosmo Duff-Gordon dan istrinya Lady Lucy Duff-Gordon ada di antara mereka.

Rumor menyebut, ia membayar masing-masing awak 5 pound sterling untuk tak berbalik dan mendayung sekoci sejauh mungkin.

Karenanya, sekoci yang di naiki Sir Cosmo mendapat julukan ‘money boat’.

Kembali ke Titanic, ketika orang-orang sadar kapal segera karam, jumlah sekoci yang tersedia jauh dari cukup.

Namun, dari sekian banyak sekoci dengan ruang kosong, hanya satu di antaranya yang kembali untuk menyelamatkan nyawa orang-orang dari lautan beku.

Di dekat puing-puing kapal, sekoci yang berbalik arah di sambut jasad-jasad manusia yang mengapung.

Hanya sedikit yang berhasil di selamatkan setelah terpelanting dari Titanic dari kelas pertama hingga tiga.

Ada alasan mengapa sekoci-sekoci itu tak mau berbalik. Orang-orang yang ada di dalamnya khawatir,

penumpang yang mengambang di air, akan berebut masuk ke perahu itu memicu kekacauan dan lebih banyak kematian. 

Mereka bahkan tega mengusir para korban yang berpegangan di pinggir sekoci, menghalaunya dengan dayung.

Sebanyak 20 sekoci di Titanic sebenarnya bisa menampung 1.178 orang atau sekitar sepertiga dari mereka yang ada di dalam kapal besar itu.

Namun, total, ada 472 ruang sekoci yang kosong.

5. Kedok Handuk di Kepala

Edward Ryan naik Titanic dari Queenstown sebagai penumpang kelas tiga.

Pada malam tenggelamnya Titanic, Ryan berhasil menaiki sekoci dengan mengenakan handuk di atas kepalanya.

Ia bahkan tak malu memberitahukan soal itu pada orang tuanya, lewat surat tertanggal 6 Mei 1912.

“Aku berdiri di Titanic, mencoba tetap tenang, meski ia tenggelam dengan cepat. Kapal itu sudah karam sekitar 40 kaki (12 meter). Sekoci terakhir sedang di turunkan.

Kemudian terbesit dalam pikiranku, aku bakal lolos dari maut jika ada di sana.

Ada handuk melingkari leherku, aku pun memakainya di kepala,” demikian petikan isi surat Ryan.

“Waktu itu, aku memakai mantel tahan air. Perlahan, aku berjalan melewati petugas

yang sebelumnya memberi peringatan bahwa mereka bakal menembak pria yang berani mendekat.

Mereka tidak memperhatikanku, mengira aku adalah perempuan.”

Kepada orangtuanya, Ryan mengaku mengangkat seorang gadis cilik yang sedang berdiri dalam keputusasaan, menggendongnya, lalu melompat ke sekoci.

Edward Ryan mungkin adalah orang yang di hajar awak Titanic, Harold Godfrey Lowe saat sekoci di kosongkan.

Kala itu, Titanic sudah tenggelam. Sang awak marah bukan kepalang saat menemukan seorang penumpang pria yang segar bugar berada di sekoci.

6. Aksi Tega Awak Titanic

Tak hanya para penumpang yang berubah jadi egois demi mencari selamat.

Sejumlah awak Titanic juga mendadak jadi tega. Misalnya, Paul Mauge, petugas dapur di Restoran Ritz.

Ia melompat ke sekoci yang di turunkan. Yang hanya berisi perempuan dan anak-anak.

Sejumlah awak berusaha menarik Mauge keluar dari perahu penyelamat yang perlahan turun melewati dek demi dek.

Dalam pemeriksaan, Mauge mengaku meminta juru masak P. Rousseau untuk ikut melompat.

Namun, chef itu menolak. “Alasannya, ia terlalu gemuk,” kata Mauge seperti di kutip dari situs Encyclopedia Titanica.

Kepada para penyelidik di Inggris, pria asal Prancis itu mengaku staf restoran dilarang mendekati dek oleh para awak kapal. 

Tak hanya itu, dua operator komunikasi, yang meninggalkan pos mereka hanya sepuluh menit sebelum Titanic tenggelam

menyaksikan seorang juru api mencoba mencuri jaket penyelamat milik Harold Bride perwira komunikasi nirkabel junior.

Dua operator itu lalu memukul si juru api dan berlalu menuju dek.

7. ‘Terpeleset’ ke Sekoci Titanic

Dickinson Bishop adalah duda kaya raya berkat warisan saham Round Oak Stove Company dari mantan istrinya.

Ia kemudian menikah lagi dengan Helen Walton.

Usai bulan madu selama empat bulan di Mesir, Italia, Prancis, dan Aljazair, mereka pulang dengan menaiki kapal Titanic.

Keduanya selamat dari tragedi itu, menaiki sekoci 7. Artikel yang memuat soal keselamatan dan

rincian pengalaman mereka tampil di surat kabar. Pasangan itu pun akhirnya di mintai keterangan oleh Senat.

Beberapa teori menjelaskan bagaimana Bishop bisa berada dalam sekoci.

Sejumlah orang menyebut, ada yang mendorongnya ke sekoci. Yang lain mengatakan bahwa dia dengan suka rela melompat

namun karena tak ingin dikira sebagai pengecut, Bishop kemudian mengatakan bahwa dia tidak sengaja terpeleset dan naik ke perahu penyelamat.

Keterangan yang diberikan Bishop pun simpang siur. Awalnya, ia mengaku di bantu masuk ke dalam perahu,

namun belakangan mengoreksi keterangan tersebut,  dengan mengatakan bahwa dia jatuh ke sekoci.

Beberapa tahun setelah tragedi Titanic, Dickinson menghadapi rumor yang menyebut, ia berpakaian perempuan demi bisa masuk ke sekoci.

Pasangan itu kemudian menghadapi berbagai macam cobaan lain: gempa bumi dan juga kecelakaan mobil yang serius di mana Helen tidak pernah pulih total.

Selain itu, anak yang di kandung Helen saat Titanic tenggelam, meninggal hanya dua hari setelah dilahirkan. Dickinson dan Helen Bishop bercerai pada tahun 1916.

Helen meninggal pada 16 Maret 1916 dan Dickinson menikahi istri ketiganya pada 14 Maret 1916.

Ironisnya kabar duka dan pengumuman pernikahan itu muncul di halaman koran yang sama.

Sumber: Permainan Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *