Uncategorized

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat  

TAIPANLOUNGE — Setiap daerah pasti memiliki legendanya sendiri, begitu juga dengan Sumatera Barat. Provinsi yang terkenal dengan makanan dan objek wisatanya ini memiliki beragam cerita tentang asal-muasalnya.

Dahulunya legenda ini tersebar dalam bentuk kaba . Kaba sendiri merupakan salah satu seni sastra Minangkabau yang umumnya di sampaikan secara lisan.

Kamu bisa mendengar Kaba ini tampil dalam sajak, dendang, atau di mainkan dalam pertunjukkan randai.

Ada berbagai pesan yang dapat kamu temukan di dalamnya seperti yang terdapat dalam objek wisata air di Sumatera Barat ini.

1. Danau Maninjau 

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat  GAMBAR Danau Maninjau (instagram.com/indoflashlight)

Lokasi Danau vulkanik yang terletak di Kecamatan Tanjung Raya ini memiliki legenda yang terkenal tentang Bujang Sambilan. Mereka adalah Kukuban, Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang, Bayang.

Kesembilan pemuda ini memiliki adik perempuan bernama Siti Rasani yang akrab dipanggil Sani. Setelah orang tua mereka wafat maka Kukubanlah yang tampil sebagai pemimpin. Semua adiknya menghormati keputusan Kukuban.

Tapi masalah mulai muncul sejak Kukuban kalah oleh Giran di ajang pencak silat di kampung mereka. Hal ini membuat Kukuban dendam pada Giran, padahal Giran adalah calon suami Sani. Kukuban akhirnya menentang hubungan Sani dan Giran, bahkan  tega menuduh Giran ingin berbuat mesum dengan adiknya. Hal ini membuat Giran dan Sani di adili dan harus terjun ke kawah Gunung Tinjau sebagai hukuman.

Giran yang tidak bersalah berdoa agar gunung ini meletus dan mengubah bujang sembilan jadi ikan, sebagai bukti bahwa diri nya tak bersalah. Ketika Giran dan Sani melompat ke kawah gunung, doa Giran pun jadi kenyataan.

Gunung ini meletus. Kawahnya yang besar akhirnya berubah jadi danau dan Bujang Sembilan pun jadi ikan yang menghuni Danau Maninjau.

2. Danau Singkarak 

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat  GAMBAR Danau Singkarak (instagram.com/rudyci2016)

Cerita Danau terbesar di Sumatera Barat ini memiliki legenda tentang kekecewaan anak kepada kedua orang tuanya. Anak itu bernama Indra.

Sebagai seorang anak, Indra sebenarnya memiliki perangai yang baik. Dia sering membantu ayah dan ibunya mengumpulkan hasil hutan. Hasil hutan ini nantinya di jual dan di tukar dengan makanan. Namun sayang, nafsu makan Indra melebihi nafsu makan orang dewasa. Untuk satu kali makan saja Indra bisa menghabiskan satu bakul nasi.

Karena tak sanggup dengan pola makan Indra ini, di tambah dengan persediaan makanan yang menipis di musim panceklik, kedua orang tua Indra mulai mengabaikan kebutuhan makan anaknya, bahkan menyuruh Indra untuk mencarinya sendiri.

Sayangnya Indra tetap tak menemukan apa yang dia cari. Indra justru kaget dan sedih mendapati kedua orang tuanya yang dengan tega makan kerang dan tanpa menyisakan satupun untuk dirinya.

Karena itu Indra mengadu pada Taduang, seekor ayam yang memiliki kemampuan ajaib. Taduang mengajak Indra yang sedang duduk di batu untuk terbang. Tak di sangka Indra dan batu yang di dudukinya ikut terangkat. Batu itu tiba-tiba menjadi besar. Sayangnya Taduang yang tak kuat mengangkat batu itu, malah membuat batu terhempas ke bukit.

Hantaman yang keras itu membentu ceruk yang kini menjadi Danau Singkarak.

3. Danau Atas dan Danau Bawah

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat  Danau Atas Danau Bawah (instagram.com/bg_gle)

Sama seperti ke dua danau tadi, Danau Atas dan Danau Bawah juga memiliki legenda yang tak kalah menarik.

Tak jauh dari daerah ini hiduplah seorang pria bergelar Niniak Gadang Bahan. Gelar itu dia dapatkan karena tubuhnya yang besar dan gagah. Saat mencari kayu ke hutan, Niniak ini malah di hadang oleh seekor naga.

Bukannya menyingkir, naga ini malah menantang Niniak Gadang Bahan untuk bertarung. Tantangan ini di terima dan terjadilah pertarungan. Niniak yang membawa beliung berhasil menebas leher naga dan pergi dari tempat itu. Tebasan itu ternyata tak membunuh sang naga, naga yang masih hidup malah meliuk membentuk angka delapan.

Lama kelamaan tubuhnya tertimbun tanah dan cekungan yang dia bentuk malah di isi oleh air. Inilah yang akhirnya berubah menjadi Danau Atas dan Danau Bawah.

Sementara salah satu daerah di sana di namai Aia Sirah, karena airnya yang berwarna merah. Konon warna merah itu berasal darah naga yang terus mengalir.

4. Sungai Janiah 

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat  Sungai Janiah (instagram.com/ikansaktisungaijaniah)

Sebenarnya ada beberapa versi tentang legenda ikan sakti di Sungai Janiah. Salah satunya bercerita tentang sepasang anak yang berubah jadi ikan.

Dahulu kala hiduplah seorang janda dan dua anaknya. Sebut saja Si Buyung dan Si Upik. Buyung dan Upik pergi menemani ibu mereka menghadiri kenduri yang ada di desa sebelah. Mereka meminta izin untuk melihat pertunjukan musik yang berada tak jauh dari tempat pesta berlangsung.

Namun karena bosan mereka akhirnya berlari ke sana ke mari hingga melihat sebuah sungai yang airnya jernih. Anak-anak itu pun berenang hingga senja tiba. Ketika hendak pulang, si ibu sama sekali tak menemukan anaknya, bahkan setelah mencari kemana-mana. Tapi lewat mimpi, ibunya tahu bahwa anak-anaknya ada di sungai.

Sayangnya ketika mengunjungi kolam, yang ibu itu lihat hanya sepasang anak ikan. Dari anting di salah satu ikan itu, ibu mereka tahu kalau anaknya telah berubah jadi ikan.

Penduduk setempat percaya kalau sepasang anak ikan ini sudah berubah jadi ikan raksasa. Mereka hanya muncul ke permukaan pada Idul Adha.

5. Pantai Air Manis

Penuh Pesan, Inilah Legenda 5 Objek Wisata Air di Sumatera Barat  batu Malin Kundang (instagram.com/mulianilaila_rahmah28)

Nama Pantai Air Manis tentu tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari Legenda Batu Malin Kundang yang populer hingga ke manca negara.

Dahulunya Malin kecil adalah anak yang di manja oleh ibunya. Saking manjanya, ke mana-mana Malin selalu di gendong atau di kundang. Hal inilah yang membuat nama Malin Kundang melekat pada diri nya.

Meski begitu Malin tumbuh sebagai anak yang baik, bahkan bekerja sebagai kuli panggul untuk menambah perekonomian ibunya. Tapi semua berubah sejak Malin merantau dan berhasil jadi saudagar yang kaya.

Malin yang pulang ke kampung halamannya sama sekali tak mengakui ibu yang datang untuk menemuinya. Bahkan Malin dengan tega menyebut kalau perempuan itu hanya pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibu kandungnya. Makanya si ibu langsung mengutuk Malin jadi batu.

Batu Malin Kundang inilah yang bisa kamu lihat di Pantai Air Manis. Uniknya lagi bentuk batu-batu di sana sangat mirip dengan berbagai benda yang ada di kapal, seperti tali tambang, barel-barel kayu, hingga bagian depan kapal.

Jika kamu mengunjungi tempat ini bersama anak-anak, ada baiknya untuk menceritakan legenda ini juga. Karena ada begitu banyak pelajaran yang bisa mereka ambil dari kelima legenda tadi.

=========================================

Situs Poker Terpercaya, Ada Bonus 15% dan 0.3% (5hr sekali) hanya di TAIPANPOKER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *