TAIPANLOUNGE — Polisi berhasil mengungkap kasus tewasnya perempuan berinisial ERK (20) yang di temukan warga di lahan kosong di Jalan Kaliurang KM 17, Kledokan, Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (17/11) lalu.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria menjelaskan, perempuan asal Seyegan, Kabupaten Sleman, tersebut rupanya tidak hanya di bunuh, tetapi juga di perkosa. Setelah melakukan penyelidikan selama 12 hari, polisi berhasil menangkap pelaku yang merupakan pelajar, berinisial WFMB berusia 16 tahun.
“Hasil penyelidikan itu, kemudian kita menemukan pelaku WFMB, kelahiran 2005 di Merauke, alamat tinggal di Ngemplak, Sleman, itu di asrama salah satu SMK di dekat Panti Nugroho,” kata Burkan di Polres Sleman, Selasa (30/11).
Burkan memastikan pelaku dan korban tidak saling mengenal. Awalnya, sekitar pukul 00.47 WIB, korban berjalan sendiri dari seputaran RS Grhasia, Jalan Kaliurang, Sleman, menuju ke arah selatan. Saat itu dia sedang menunggu teman, tetapi ponselnya kehabisan pulsa.
“Korban yang jelas di situ, sebelumnya dari mana, tidak tahu. Tidak pamitan (dengan keluarga),” kata Burkan.
Pelaku yang melihat korban sendirian, kemudian berjalan mendekat untuk meminta uang. Namun, muncul niat untuk memerkosa korban saat mengetahui korban adalah perempuan. Pelaku kemudian menyeret korban masuk ke semak-semak.
“Awalnya mau merampok, minta uang atau memalak. Tahu korbannya perempuan, berubah pikiran. Dugaan kita (korban) di seret. Ini baru keterangan tunggal dari si pelaku. Pelaku tidak mabuk,” kata Burkan.K
Ketika korban sudah masuk semak-semak, pelaku lantas menendang, melukai korban, dan melancarkan aksi bejatnya. Saat sudah memperkosa korban, pelaku langsung membunuh dengan alasan takut korban melaporkannya.
“Pengakuannya belum terbunuh sudah di lukai. Di perkosa. Takut (di laporkan), terus sekalian (di bunuh),” jelas Burkan.
Dari hasil otopsi, korban mengalami luka tusuk sebanyak 3 kali di dada kiri dan memar di bagian kepala. Sementara, di TKP polisi menemukan barang bukti seperti obeng dan palu besi.
Terbantu Oleh Banyaknya bukti CCTV
Barang bukti kasus pembunuhan dan pemerkosaan di lahan kosong di Jalan Kaliurang KM 17, Kledokan, Sleman, (17/11) lalu.
“Kalau lihat lukanya, luka tusuk. Pengakuan dia (pakai) gunting, tapi faktanya di situ ada obeng. Kepala (memar) masih kita dalami. Otopsi ada benturan benda tumpul, tapi karena tidak ada saksi, jadi pendalaman lagi,” jelas Burkan.
Setelah melakukan perbuatan bejatnya, pelaku kembali ke asrama sekolah tempat dia tinggal.
Burkan mengatakan, penangkapan pelaku terbantu dengan adanya sejumlah CCTV warga yang ada di sepanjang jalan. Masing-masing sejauh 5 kilometer ke utara dan 5 kilometer ke selatan.
Selain itu, polisi juga terbantu oleh keterangan dari warga. Menurut warga, beberapa hari sebelumnya memang ada seseorang yang gerak-geriknya mencurigakan.
“Indikasinya pelaku sudah berhari-hari beroperasi di situ, diduga melakukan pencurian,” kata Burkan.
Pelaku Beberapa Kali Mencuri
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana mengatakan, dari hasil penyelidikan, pelaku juga sebelumnya mencuri CPU ATM dan kotak amal di salah satu SPBU sekitar daerah tersebut.
Hal itu dibuktikan dengan penemuan CPU ATM di dalam kamar pelaku.
“Di kuatkan dengan hilangnya CPU ATM di pom bensin dan ditemukan di kamar dia,” kata Rony.
Kini sejumlah pasal menanti pelaku kejahatan usia muda itu. Mulai dari Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, pidana seumur hidup atau 20 tahun penjara. Kemudian Pasal 351 ayat (3) KUHP subsider Pasal 338 KUHP tentang penganiayaan yang menimbulkan kematian , dan Pasal 365 ayat (3) KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan.
===============================================================
TAIPANPOKER
Situs Terpercaya Fair Play Game, Proses DP dan WD Cepat dan Aman
NO BOT // NO ADMIN
