Uncategorized

Cangkir Kertas Jadi Masalah Sampah Perkotaan, Ini Cara Ngopi Ramah Lingkungan

Cangkir Kertas Jadi Masalah Sampah Perkotaan, Ini Cara Ngopi Ramah Lingkungan
Ngopi dengan penggunaan kemasan yang bebas plastik, dapat didaur ulang dan compostable. Foto-foto: Istimewa

TAIPANLOUNGE — Sampah kemasan cangkir yang terbuat dari plastik merupakan sampah yang banyak dihasilkan oleh manusia dan berpotensi mengganggu kelestarian lingkungan.

World Economic Forum 2020 memperkirakan jumlah sampah plastik akan membengkak dari 260 juta ton menjadi 460 juta ton per tahun pada tahun 2030.

Untuk menekan penggunaan kemasan cangkir plastik, sehingga salah satu bahan alternatif yang di pilih adalah kertas.

Sayangnya, cangkir kertas kemasan makanan dan minuman yang saat ini banyak di gunakan seringkali mengandung lapisan plastik di bagian dalamny.

Yang berfungsi untuk menahan air ataupun cairan agar tidak tembus ke kertas.

Proses pemisahan kertas dari lapisan plastik memiliki tingkat kesulitan tinggi,

karenanya hal ini justru dapat menjadi ancaman lain bagi kelangsungan lingkungan.

Dengan semakin meningkatnya tren ngopi di kalangan kaum muda Indonesia, bukan tidak mungkin,

penggunaan gelas kertas yang berlapis plastik akan turut meningkat ke depannya.

Dalam rangkaian momen kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, tiga institusi pioneer di bidangnya masing-masing,

yaitu Foopak Bio Natura (produsen kertas kemasan makanan dan minuman)

Anomali Coffee (perusahaan F&B yang menjadi kurator kopi Nusantara), dan Earth Keepers Indonesia (organisasi pemerhati lingkungan), berinisiatif menghadirkan gerakan #NgopiMembumi.

Gerakan ini bertujuan untuk membantu mewujudkan cita-cita memerdekakan Indonesia dari sampah plastik dengan cara menyatukan gaya hidup membumi dengan gaya hidup ngopi.

Melalui penggunaan kemasan makanan dan minuman yang bebas plastik, dapat di daur ulang, compostable dan biodegradable pertama di Indonesia.

“United Nation Environment Program (UNEP) memprediksi pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik di lautan daripada jumlah ikan. Kebanyakan plastik tidak dapat terurai secara hayati.

Survey oleh The Earth Keeper Indonesia

Di butuhkan lebih dari 400 tahun untuk plastik terdegradasi, dan itu pun sebenarnya tidak pernah sepenuhnya terdegradasi,

melainkan menjadi potongan-potongan kecil yang akhirnya dapat mengkontaminasi kehidupan laut dan membahayakan manusia.

Tingginya jumlah sampah plastik tak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang menggunakan plastik untuk mengemas makanan dan minuman. Salah satu industri yang banyak menggunakan kemasan plastik adalah coffee shop.

Memang tak semua makanan dan minuman dikemas atau disajikan dalam kemasan plastik, ada juga yang dikemas menggunakan wadah atau gelas kertas.

kan tetapi, kebanyakan gelas kertas yang beredar di Indonesia saat ini masih menggunakan lapisan plastik”, jelas Founder The Earthkeeper Indonesia, Teguh Handoko, dalam keterangan tertulis yang di terima, Minggu (22/8).

Cangkir Kertas Jadi Masalah Sampah Perkotaan, Ini Cara Ngopi Ramah Lingkungan (1)

Survei yang di gelar oleh The Earthkeeper Indonesia terhadap penikmat kopi di Jakarta, lanjutnya,

menunjukkan bahwa 6 dari 10 orang partisipan mengaku mengunjungi coffee shop kesayangannya sedikitnya 1x bahkan dalam seminggu untuk menikmati kopi.

Dalam seminggu, mayoritas partisipan pun mengaku mengunakan/menyumbang setidaknya 1-2 sampah gelas plastik saat membeli es kopi kesukaannya.

Kebanyakan dari mereka mengaku tidak memilah antara sampah organik dan non-organik saat membuang kemasan kopinya di karenakan tidak mengetahui mengenai prosedur membuang sampah yang baik dan benar.

Produksi Trus Meningkat di Tahun ini

Di dunia, kata dia, setiap tahunnya terjadi peningkatan produksi gelas kertas sebesar 3-5% dengan tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi di kawasan Asia Pasifik.

Sayangnya, dari sekitar 320 miliar cangkir kertas yang diproduksi di seluruh dunia setiap tahunnya, kurang dari 1% yang berhasil didaur ulang karena sulitnya proses pemisahan kertas-plastik.

“Data yang di peroleh Foopak dari LIPI menunjukkan bahwa 96% food delivery di Indonesia menggunakan kemasan plastik,

bahkan Untuk mewujudkan komitmen kami dalam menghadirkan kemasan yang lebih ramah lingkungan,

Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menghadirkan inovasi terbaru yaitu Foopak Bio Natura yang merupakan kertas khusus untuk makanan minuman yang plastic-free,

dapat di daur ulang (recyclable) dan di jadikan kompos (compostable) baik melalui proses industri maupun di rumah.

Foopak Bio Natura juga terjamin food grade, tahan panas (microwaveable dan ovenable)

dan hanya menggunakan bahan cangkir kertas berkualitas dari kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Yang rantai pasokannya juga sudah tersertifikasi baik nasional maupun internasional,” kata Product Manager – Foopak, Asia Pulp & Paper, Benny Chiadarma.

Hanya menggunakan lapisan berbahan dasar air, kata Benny, Foopak Bio Natura memiliki kemampuan untuk di daur ulang tanpa perlakuan khusus.

Foopak Bio Natura juga telah terbukti lebih mudah di olah kembali menjadi kertas daur ulang serta lebih cepat menjadi kompos (kurang lebih 12 – 24 minggu) baik melalui proses industri maupun rumahan.

Selain lebih ramah lingkungan, lanjutnya, produk kemasan Foopak Bio Natura juga teruji steril dari senyawa berbahaya dan bebas PFAS, Foopak juga senantiasa menjamin kehalalan produknya dengan melakukan monitoring ketat mulai dari bahan baku yang di gunaka.

Anomali Dalam Musik

“Anomali selalu berkomitmen dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan sehingga menimimalkan penggunaan plastik dan menggunakan kemasan kertas. Melalui kolaborasi #NgopiMembumi

Anomali Coffee menjadi pelaku industri F&B pertama di Indonesia yang menggunakan kemasan makanan dan cangkir minuman yang bebas plastik, dapat di daur ulang, compostable dan biodegradable.

Dengan langkah ini, kami ingin menunjukkan pada masyarakat luas khususnya kaum muda penikmat kopi bahwa gaya hidup yang ramah lingkungan sangat mudah untuk di terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan dapat di mulai dari hal-hal sederhana seperti menggunakan kemasan makanan dan minuman yang lebih mudah dan cepat untuk didaur ulang dan di jadikan kompos,” papar Rezha Ahmad.

Selaku Business Development Anomali Coffee.M elalui kolaborasi #NgopiMembumi, Foopak Bio Natura, Anomali Coffee dan The Earthkeeper Indonesia ingin mendorong penggunaan kemasan makanan dan minuman yang lebih mudah di olah kembali menjadi kertas daur ulang serta lebih cepat menjadi kompos sebagai solusi terhadap permasalahan rendahnya tingkat daur ulang gelas kertas di Indonesia.

Ketiga kolaborator berharap masyarakat Indonesia, khususnya penikmat kopi dan pelaku bisnis kuliner untuk dapat ikut berperan aktif dalam menerapkan gaya hidup yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan demi terwujudnya Indonesia yang merdeka dari sampah plastik.

Situs TAIPANPOKER

=================================================

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *