Uncategorized

6 Hal yang Bikin Hidup Terasa Berat, Bukan Takdir

Bukan Takdir, Ini Lho 6 Hal yang Bikin Hidup Terasa Berat

6 Hal yang Bikin Hidup Terasa Berat, Bukan Takdir

Taipan Lounge – bit.ly/taipanpoker-site Setiap hari, tentu kita berusaha untuk bisa menjadi lebih baik. Entah itu dalam karier, percintaan, hubungan dengan keluarga, juga rutinitas sehari-hari. Namun terkadang, melakukan perubahan dalam hidup terasa tak semudah itu, bahkan untuk mengubah kebiasaan kecil sekalipun.

Berikut ini, setidaknya ada 6 hal yang kemungkinan menghalangi hidup kita untuk berubah jadi lebih baik sehingga terasa berat dan sering tidak di sadari, karena sudah terlanjur melekat dalam diri kita. Apa saja ke 6 hal tersebut? Mari simak ulasannya!

1. Berpikir tidak mungkin atau tidak bisa 

Misalnya kamu berpikir bahwa kamu tidak bisa berbicara di depan umum. Pikiran itu akan membuatmu merasa tidak kompeten dan kamu cenderung tidak berusaha untuk meningkatkan skill public speaking karena kamu sudah berpikir bahwa kamu tidak mungkin bisa.

Contoh lainnya, ketika tengah malam kamu terbangun dan hendak buang hajat. Kamu merasa takut akan ada hantu jika kamu pergi sendirian, padahal kamu belum pernah bertemu makhluk gaib tersebut seumur hidupmu.

Perasaan itu bisa jadi datang dari pikiranmu yang terpengaruh film yang kamu tonton atau cerita yang kamu dengar. Sehingga kamu meyakini hal tersebut, lalu timbul perasaan takut, dan akhirnya kamu tidak jadi pergi atau kamu mendengar suara-suara yang kemungkinan ialah halusinasimu saja.

2. Merasa tidak punya cukup waktu 

Sebagai manusia, kita sama-sama diberi waktu 24 jam dalam satu hari. Walaupun diberi jatah yang sama, outcome atau hasil yang kita punya di akhir hari bagi tiap individu akan berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh seberapa keras kita berusaha dan seberapa pintar kita mengelola waktu tersebut untuk memaksimalkannya.

Nah, saat kamu ingin melakukan atau membuat sesuatu tapi kamu merasa tidak punya cukup waktu, sebaiknya pikirkan lagi, apakah benar permasalahannya ada pada waktu? Karena jika sesuatu memang sangat penting bagimu, pasti kamu akan mengusahakannya, bagaimana pun caranya.

Jadi, jika kamu berpikir permasalahannya ada pada waktu, bisa jadi kamu belum punya motivasi yang kuat untuk menjadikan sesuatu itu penting bagimu hingga hal itu bisa terlewat begitu saja.

3. ‘Bersembunyi’ di balik kalimat “Lebih mudah merencanakan, daripada melakukan.” 

Misalnya kamu mulai berpikir untuk menciptakan perubahan di hidupmu, lalu kamu mulai membuat rencana tentang apa saja yang akan kamu lakukan. Setelah menyelidiki ulang rencana tersebut, kamu merasa bahwa apa yang kamu rencanakan terasa sulit untuk dilakukan. Akibatnya, kamu langsung berpikir bahwa ternyata memang lebih mudah merencanakan daripada melakukan.

Padahal, bisa jadi itu hanya dalih yang kamu buat karena kamu tak ingin repot-repot untuk mengeksekusi rencana tersebut. Sama seperti poin sebelumnya, jika kamu punya motivasi yang kuat untuk melakukan sesuatu, maka tak ada alasan-alasan tertentu yang akan menundamu melakukan hal tersebut.

4. Merasa tertinggal 

Yang satu ini juga tidak kalah penting. Ketika ingin memulai sesuatu, apakah kamu pernah merasa sudah tertinggal sangat jauh dari orang lain yang telah mulai lebih dulu? Sehingga karena pemikiran itu, semangat yang awalnya menggebu-gebu jadi hilang seketika.

Dalam hidup, kita tidak sedang berlomba. Garis start yang kita lalui berbeda-beda. Orang yang sudah sukses itu dulunya juga mulai dari nol berdasarkan versi mereka masing-masing. Jadi, yang perlu kita lakukan ialah berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari, bukan menjadi lebih baik dari orang lain.

5. Menganggap bahwa orang lain tak akan mengerti 

Kita sering merasa bahwa orang lain tak akan mungkin mengerti apa yang kita rasakan. Sehingga kita cenderung menolak masukan dari orang lain. Sebenarnya, belum tentu kenyataannya seperti itu. Tanyakan lagi pada dirimu, apa memang masukan tersebut yang tidak benar atau kamu hanya kurang nyaman mendengar nasihat tersebut?

Kita ambil contoh kasusnya pada seseorang yang terjebak hubungan toxic, tapi dia bersikeras untuk tidak meninggalkan pasangannya dengan beragam pembelaan dan mengklaim bahwa orang lain tak mengerti posisinya. Padahal, dirinya hanya merasa berat untuk melepaskan cintanya dan khawatir tak akan bertemu cinta yang baru.

6. Menyalahkan orang lain 

Contoh sederhananya begini, misalnya kamu dan teman-temanmu berencana untuk makan bersama. Namun kalian masih bingung menentukan tempat yang akan dituju. Salah seorang teman merekomendasikan sebuah restoran dan berkata bahwa menu-menu makanan di sana sangat enak.

Setelah kamu dan teman-temanmu mendatangi tempat tersebut, ternyata ekspektasi kalian tidak terpenuhi. Akibatnya, salah satu teman yang memberi penawaran tadi pun jadi cenderung disalahkan. Padahal, kamu dan teman-temanmulah yang setuju untuk mengikuti rekomendasi tersebut di saat kalian juga punya pilihan untuk menolaknya. Jika sudah begini, hal yang bisa dilakukan ialah belajar agar ke depannya lebih berhati-hati lagi, bukannya malah menyalahkan orang lain.

Itu baru contoh sederhana. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang berpengaruh besar untuk kesuksesan hidup. Jadi, lebih baik introspeksi diri atas setiap kesalahan yang telah terjadi.

Nah, itulah 6 -hal yang berpotensi menghalangi progresmu untuk menjadi lebih baik. Jika di perhatikan, masing-masingnya berasal dari pola pikir itu sendiri, ya?  POKER ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *