Uncategorized

6 Efek Berbahaya dari Kesepian selama Pandemi, Jangan Di biarkan!

6 Efek Berbahaya dari Kesepian selama Pandemi, Jangan Dibiarkan!

6 Efek Berbahaya dari Kesepian selama Pandemi, Jangan Di biarkan!

Taipan Poker Lounge – Pandemi COVID-19 masih belum terkendali. Di Tanah Air air, mulai pertengahan Juni 2021, angka kasus kembali melonjak. Baik fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan kewalahan. Bahkan, viral berbagai video yang memperlihatkan kondisi pasien di dalam rumah sakit maupun mereka yang terpaksa harus menerima perawatan di bagian luar rumah sakit karena pasien yang membludak.

Disiplin melaksanakan protokol kesehatan, menjaga jarak fisik, dan tidak berkerumun di tempat umum adalah cara kita sebagai masyarakat untuk turut membantu mengurangi penyebaran virus. Akan tetapi, isolasi juga memiliki berbagai efek samping. Berikut ini adalah 5 efek samping dari isolasi, yang sering kali berujung pada kesepian, terhadap kesehatan.

1. Makan lebih banyak

Studi menemukan bahwa individu dengan bulimia melaporkan jumlah episode dan dorongan makan berlebihan yang lebih tinggi selama pandemi. Studi lain tentang COVID-19 dan gangguan binge eating menemukan bahwa isolasi sosial dapat menjadi “faktor yang memberatkan” bagi mereka yang memiliki (ataupun rentan) terhadap gangguan makan berlebihan tersebut.

Faktanya, dari 447 peserta partisipan dalam penelitian tersebut (yang semuanya mengasingkan diri secara sosial karena COVID-19), sebanyak 22,8 persen memenuhi kriteria gangguan binge eating sedang hingga parah. Perlu di ingat bahwa dalam keadaan normal, rata-rata angka kasusnya hanya 3,5 persen pada perempuan dan 2 persen pada laki-laki.

Ada beberapa alasan mengapa isolasi COVID-19 dapat menyebabkan masalah bagi mereka yang (atau rentan terhadap) gangguan makan berlebihan. Ini termasuk ketakutan dan kecemasan tentang virus, kesepian, kurangnya dukungan sosial, gangguan rutinitas, dan stres karena pekerjaan dan keuangan.

2. Berat badan yang meningkat

Makan berlebihan, khususnya makanan olahan atau makanan yang banyak melalui pemrosesan, dapat meningkatkan asupan kalori dari makanan yang dikonsumsi per hari. Ini tentu dapat mengancam berat badan jadi meningkat hingga mengalami obesitas. Risiko pun akan lebih besar bila tidak melakukan aktivitas fisik.

3. Depresi

Dalam survei terhadap 1.008 orang berusia 18-35 tahun, 80 persen peserta melaporkan “gejala depresi yang signifikan” selama pandemi. Penelitian ini muncul dalam Journal of Psychoactive Drugs tahun 2021.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi hubungan antara kesepian dan masalah psikologis lainnya.

Dari orang-orang ini, 58 persen juga mengatakan bahwa mereka telah meningkatkan jumlah alkohol yang mereka minum, dan 56 persen telah meningkatkan penggunaan obat-obatan.

Di antara responden, 30 persen melaporkan tingkat minum alkohol yang berbahaya dan ketergantungan.

Secara keseluruhan, 19 persen responden mengatakan bahwa mereka minum-minum setiap minggu, dan 44 persen mengungkapkan bahwa mereka minum-minum setidaknya sesering sekali setiap bulan.

Untuk seluruh populasi orang yang mengisi kuesioner, 80 persen mengatakan mereka minum alkohol dan 22 persen melaporkan penggunaan narkoba. Dari orang-orang yang menggunakan narkoba selama pandemi, 38 persen mengatakan penggunaan narkoba mereka parah.

4. Masalah tidur

Penelitian berjudul “Insomnia during the COVID-19 pandemic in a Greek population” dalam jurnal Psychiatry Research tahun 2020 menemukan bahwa masalah tidur meningkat karena COVID-19 dan kesepian selama pandemi. 

Risiko penularan penyakit membuat banyak orang stres akan kesehatan mereka, anggota keluarga, dan teman. Ini pada akhirnya berkontribusi pada masalah tidur seperti insomia karena itu membuat otak mereka menjadi lebih aktif.

5. Penyakit jantung dan stroke

Para peneliti memeriksa 23 penelitian yang melibatkan 181.000 orang dewasa. Di antara kelompok ini, 4.628 kejadian yang berhubungan dengan jantung—seperti serangan jantung, serangan angina, atau bahkan kematian—dan sekitar 3.000 stroke tercatat. Data menunjukkan bahwa kesepian, isolasi sosial, atau keduanya dikaitkan dengan 29 persen peningkatan risiko serangan jantung dan 32 persen risiko stroke yang lebih besar. Risikonya mirip dengan perokok ringan atau obesitas, menurut para peneliti.

Jadi, bila kamu merasa kesepian selama pandemi dan tidak segera mengatasinya, risiko serangan jantung atau stroke bisa lebih tinggi.

6. Kesepian menurunkan imunitas

Kesepian selama pandemi juga bisa menyebabkan kelemahan pada sistem kekebalan tubuh, yang ini sangat diperlukan untuk menangkal dan melawan penyakit.

Dilansir Science Alert, peneliti telah menemukan bahwa stres atau kesedihan meningkatkan inflamasi atau peradangan dalam tubuh, yang mana ini bisa bertahan selama beberapa waktu dan mengancam sistem imun. 

Itulah 5 efek kesepian selama pandemi terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental. Untuk mencegah dan mengatasinya, kita harus beradaptasi untuk terus bisa terhubung dengan orang lain, misalnya dengan sahabat dan keluarga, baik lewat pesan, telepon, atau panggilan video. Lakukan juga me-time seperti hobi atau kegiatan relaksasi lainnya. Bila kesepian yang dirasakan amat mendalam, pertimbangkan untuk minta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Ingat, kamu nggak sendian!

Sumber : Permainan Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *