5 Hewan yang Di anggap Berkontribusi Secara Medis bagi Manusia
TAIPAN POKER LOUNGE – Menurut sains di bidang biologi dan biomolekuler, evolusi yang terjadi selama jutaan tahun telah membuat manusia dan beberapa hewan berbagi DNA yang sama. Hal ini di buktikan melalui studi, riset, dan penelitian yang di lakukan oleh banyak ilmuwan di seluruh dunia. Nah, selain itu, 5 hewan ini juga di anggap memiliki kontribusi besar bagi dunia medis manusia.
Mulai dari penyakit jantung hingga kanker, 5 hewan berikut di anggap mampu menjadi penyembuhnya. Apa kamu penasaran dengan mereka? Bagaimana cara mereka dalam berkontribusi bagi medis? Kita selidiki jawaban-jawaban ilmiahnya di bawah ini, ya.
1. Kanguru
Kanguru adalah hewan asli Australia yang masuk ke dalam daftar ini. Sebuah studi ilmiah yang di ulas dalam laman Science Daily menyebut bahwa tulang rawan kanguru di anggap bisa membantu manusia dalam mengatasi osteoartritis. Tim ilmuwan yang di pimpin Profesor Yuantong Gu dari Universitas Teknologi Queensland telah melakukan riset dan penelitian mendalam akan hal ini.
Hasilnya, kanguru memiliki tulang rawan yang dapat di jadikan komposisi dan model biomekanik dari implan tubuh manusia. Di masa depan, di harapkan metode implan tulang rawan manusia bisa mereplikasi sistem kerja dari tulang rawan pada kanguru. Jika ini dapat terealisasi, maka penyakit osteoartritis dapat di atasi dan bahkan di cegah dari awal.
2. Simpanse
Simpanse adalah hewan primata yang memiliki DNA mirip dengan manusia. Hal ini membuktikan bahwa dalam evolusi, manusia dan hewan primata lainnya telah berbagi informasi genetik yang sama di zaman nenek moyang. Nah, lagi-lagi, ilmuwan menganggap bahwa simpanse memiliki gen atau DNA khusus yang mungkin di butuhkan manusia untuk mengatasi sekaligus mencegah penyakit kardiovaskular.
Hal ini di muat dalam riset berjudul Human Species-specific Loss of CMP-N-Acetylneuraminic Acid Hydroxylase Enhances Atherosclerosis via Intrinsic and Extrinsic Mechanisms. Studi yang di terbitkan pada tahun 2019 oleh Akademi Sains Amerika tersebut menjelaskan bahwa penyakit kardiovaskular di sebabkan oleh hilangnya salinan dari beberapa genetik kita.
Lalu, apa hubungannya dengan simpanse? Dalam riset tersebut, di dapatkan fakta bahwa simpanse nyaris tidak pernah mengalami penyakit jantung. Nah, berangkat dari fakta inilah ilmuwan menilai bahwa di masa depan, rekayasa dan kombinasi genetika bisa di lakukan antarspesies primata untuk mencegah sekaligus mengatasi penyakit kardiovaskular.
3. Babi
Sudah lama babi di jadikan hewan sampel dari penelitian di bidang medis. Dalam sebuah artikel sains berjudul Advancing Swine Models for Human Health and Diseases yang di terbitkan oleh Missouri Medicine di simpulkan bahwa babi merupakan model hewan yang ideal untuk di jadikan bahan penelitian, dalam hal ini berkaitan dengan kesehatan dan penyakit manusia.
Anatomi dan fisiologi pada babi di nilai bisa menjadi sampel jika di butuhkan dalam riset medis. Adapun, berdasarkan hasil studi lainnya, di ungkap bahwa genom babi memiliki kedekatan tiga kali lebih besar pada genom manusia, di bandingkan dengan genom tikus. Beberapa waktu yang lalu, ilmuwan dan dokter di Amerika Serikat berhasil melakukan uji coba transplantasi ginjal babi ke manusia.
Ya, di beritakan oleh BBC, seorang pasien yang mengalami kematian otak telah mendonorkan tubuhnya untuk kemajuan sains. Dengan beberapa modifikasi gen, ilmuwan telah mencangkokkan ginjal babi ke pasien tersebut dan hasil akhirnya di nilai sukses. Namun, mereka tetap menganggap bahwa studi ini wajib di lakukan secara mendalam untuk mencegah penolakan tubuh manusia terhadap organ asing.
4. Tikus putih
Tentu hewan mamalia yang satu ini sudah di kenal luas sebagai hewan uji coba di dunia medis. Di lansir dalam Live Science, hewan pengerat ini sering di jadikan bahan penelitian di laboratorium karena sifatnya yang mudah di pelihara dalam sebuah wadah kecil. Lagi, sebagai mamalia, tikus putih juga memiliki ukuran tubuh yang ringkas.
Nah, reproduksi tikus yang cepat juga menjadi bahan pertimbangan bagi banyak ilmuwan. Dengan beberapa kelebihannya, tikus putih sudah di jadikan andalan bagi banyak orang yang bekerja di laboratorium. Biasanya, uji coba yang di lakukan pada tikus adalah obat-obatan jenis baru. Di butuhkan tikus dalam jumlah banyak untuk menunjang penelitian yang intens dari waktu ke waktu.
5. Tikus mol telanjang
Tikus mol telanjang adalah salah satu spesies hewan yang di duga nyaris tidak pernah terkena kanker. Memang pernah ada kejadian kanker pada mamalia ini, namun kasusnya sangat jarang terjadi. Menurut laman Science, tikus mol telanjang memiliki sistem metabolisme unik yang membuat mereka sangat sulit di serang oleh kanker. Salah satunya adalah sel gula kompleks yang membantu tubuh tidak membentuk tumor.
Sistem metabolisme pada hewan ini masih di jadikan studi dan riset bagi banyak ilmuwan. Tujuannya apa lagi kalau bukan untuk mengatasi dan mencegah kanker pada manusia di masa yang akan datang. Beberapa pihak berspekulasi bahwa sel gula kompleks pada tikus mol telanjang bisa menjadi jawaban akan pencegahan beberapa jenis kanker dalam tubuh manusia.
Well, sejauh ini, 5 hewan di atas memang berhasil di jadikan riset oleh sains. Di masa depan, ketika ilmu medis makin maju, mungkin manusia sudah bisa melakukan rekayasa genetik kompleks untuk mengeliminasi beberapa penyakit mematikan. TAIPAN POKER