5 Fakta Angular Roughshark, Hiu Unik Berwajah Babi

5 Fakta Angular Roughshark, Hiu Unik Berwajah Babi

TAIPAN LOUNGE – bit.ly/taipanpoker-site Kejutan dari laut yang tidak ada habis-habisnya membuktikan bahwa banyak sekali informasi yang tidak di ketahui tentang samudra. Hal ini wajar saja mengingat eksplorasinya yang sulit dan tekanan laut dalam yang sangat tinggi.

Salah satu makhluk laut yang membuat warganet cukup bingung adalah hiu berwajah babi. Mari kita simak 5 fakta nya!

1. Bukan mutan, melainkan ikan

Rumor bahwa hiu berwajah babi ini merupakan suatu jenis mutan merupakan informasi yang salah. Faktanya, mayat hiu yang di temukan di Pulau Elba, Italia, merupakan jenis hiu angular roughshark (Oxynotus centrina).

Sebutan ‘hiu babi’ di berikan kepada angular roughshark karena karakteristik fisiknya yang  mirip hewan berwarna merah jambu tersebut. Selain itu, Yuri Tiberto dari Elba Aquarium mengatakan bahwa ketika ikan ini keluar dari air, mereka akan mengeluarkan dengusan.

2. Ciri-ciri fisik

Saat melihat potret angular roughshark, kamu dapat menemukan kemiripan wajah dengan seekor babi (Sus). Yup, apalagi moncongnya.

Tentunya, hiu ini memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dengan hewan lain. Melansir Earth’s Endangered Creatures, ukuran angular roughshark saat lahir kurang dari 25 cm. Mereka dikatakan dewasa apabila ukuran tubuh mencapai kurang lebih 50 cm. Umumnya, ukuran angular roughshark kurang dari 1 m, tetapi mereka juga dapat mencapai 1.5 m.

Angular roughshark biasanya berwarna abu-abu atau abu-abu kecokelatan. Mereka punya dua sirip punggung yang cukup besar. Akan tetapi, mereka tidak memiliki sirip anal yang biasanya di gunakan ikan untuk menstabilkan diri saat berenang.

3. Dapat di temukan di berbagai tempat

Hiu berwajah babi ini tersebar di berbagai tempat di seluruh dunia. Bagian timur Lautan Atlantik, seperti laut Norwegia dan Afrika Selatan, serta keseluruhan Laut Mediterania menjadi rumah bagi hiu unik ini. Mereka juga dapat di temukan di Mozambik.

Observasi menunjukkan bahwa angular roughshark mampu berenang dari kedalaman 60 m-670 m di bawah permukaan laut. Artinya, mereka kerap ‘mampir’ ke twilight zone yang minim akan cahaya matahari.

Ikan ini cenderung menghabiskan waktunya di sekitar daerah karang dan parit berlumpur di dalam laut. Cacing, berbagai jenis krustasea dan moluska menjadi santapan sehari-hari untuk bertahan hidup.

4. Di percaya menjadi pertanda nasib buruk

Ketika makhluk hidup di anggap sebagai pertanda buruk, hal ini tentunya punya dampak negatif terhadap reputasi makhluk tersebut. Bahkan, anggapan seperti ini dapat berujung pada pembunuhan makhluk tersebut, contohnya hewan Aye-Aye (Daubentonia madagascariensis) di daerah Madagaskar.

Angular roughshark pun dianggap sebagai pertanda nasib buruk bagi nelayan budaya tertentu. Maka dari itu, hiu dengan nilai ekonomi yang kecil ini langsung di buang ke laut. Masalahnya, laman Earth’s Endangered Creatures menyebutkan bahwa tidak ada laporan kehidupan setelah ikan itu di lepaskan.

Pertanda nasib buruk tidak menutup kemungkinan ikan tersebut di gunakan untuk tepung ikan, minyak, dan di jadikan konsumsi manusia, sebagaimana di lansir situs IUCN Red List.

5. Termasuk kategori rentan

Menurut situs resmi International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, angular roughshark masuk dalam kategori vulnerable (VU) atau rentan. Populasi hiu ini berkurang karena penangkapan yang konsisten oleh nelayan dan penangkapan sampingan oleh perikanan laut dalam.

Dalam terminologi perikanan, penangkapan sampingan atau bycatch didefinisikan sebagai penangkapan ikan atau spesies laut lainnya secara tidak sengaja saat memancing untuk spesies tertentu. Dengan kata lain, baik kesengajaan maupun ketidaksengajaan manusia tetap memiliki dampak terhadap populasi hiu berwajah babi ini.

Itulah 5 fakta mengenai angular roughshark, hiu yang sempat viral karena penampilannya yang mirip seekor babi. Bagaimana pendapatmu tentang hewan ini? POKER ONLINE