BERITA VIRAL

Tragedi pesawat garuda GA421 yang Selamat

Pesawat Garuda Indonesia GA421 melakukan pendaratan darurat di Bengawan Solo, Klaten, tepat 19 tahun lalu pada 16 Januari 2002.

Taipan Poker Lounge – Garuda Indonesia Penerbangan 421 adalah penerbangan domestik berjadwal yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang menempuh jarak sekitar 625 km (388 mi; 337 nmi) dari Ampenan ke Yogyakarta. Pada tanggal 16 Januari 2002, terjadi kecelakaan yang menyebabkan pesawat ini melakukan pendaratan darurat. berikut Tragedi pesawat garuda GA421 yang Selamat

Tragedi pesawat garuda GA421 yang Selamat

1. kronologi

Saat penerbangannya, kondisi cuaca sedang buruk dan pesawat tengah berada di ketinggian 23.000 kaki.

Usai menerobos awan banyak petir, mesin pesawat tidak beroperasi. Ia dan co-pilot Haryadi Gunawan dilanda kepanikan.

Haryadi saat itu juga langsung mengambil microfon dan berteriak menginformasikan kepada penumpang di dalam kabin pesawat.

Namun sayangnya, jalur komunikasi dari kokpit ke kabin sudah mati.

Kapten Abdul Rozak memerintahkan Haryadi untuk meletakan microfon dan meminta seluruh penumpang dan kru untuk berdoa. sang Pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat.

2. Pilihan Mendarat di Sungai atau Sawah

Kapten Abdul Rozak perlahan-lahan menurunkan pesawat ke 17.000 kaki. Di ketinggian tersebut,

ia mulai melihat hamparan sawah dan sungai. Ia pun terus berdiskusi dengan co-pilotnya yang menyarankan untuk mendaratkan pesawat di sawah.

” Begitu saya ke kiri lihat ada sungai, saya sarankan bagaimana kalau ke sungai itu.

Pada saat itu dia (Co-pilot) sarankan sawah, saya bilang kita akan mati semua kalau kesitu.

Dengan waktu tersisa sedikit itu saya sarankan ke sungai,” katanya.

Dengan keputusan tersebut, Kapten Abdul Rozak memutuskan terbang rendah di ketinggian 3.000 kaki.

Kepanikan kembali datang saat  sang kapten melihat Sungai Bengawan Solo yang akan di jadikan lokasi pendaratan darurat

ternyata berisi beberapa jembatan yang memiliki banyak tiang

3. Selamatkan 59 Nyawa

Namun dengan waktu yang semakin sempit, Kapten Abdul Rozak tetap dengan keputusan awal mendaratkan pesawat di sungai. 

Segera dia menyejajarkan pesawat dengan sungai dan bersiap siap menjadikan sungai sebagai tempat landasan.

Tantangan kembali sat ia membelokkan pesawat ke kiri. Rupanya di dekat sayap pesawat

terdapat jembatan yang harus ia lewati. Di sisi lain kondisi pesawat tinggal jatuh.

” Jadi begitu sulitnya saya mendaratkan pesawat itu di antara dua jembatan,” katanya.

Setelah berhasil mendaratkan pesawat di sungai, kondisi 54 penumpang dan 5 kru pesawat pun berhasil selamat, sementara 1 orang kru pesawat meninggal dunia.

4. Korban Yang tewas

Satu-satunya korban yang tewas yaitu Pramugari , Santi. Ia tewas karena duduk di bagian belakang pesawat.

Lalu terhisap dan terlempar jauh, hal ini di karenakan ekor pesawat menyentuh batu besar dan itu ternyata adalah tempat duduk 2 pramugari.

Karena menyentuh batu besar, mereka tersedot keluar. Satu terlempar jauh dan satunya tidak jauh.

tetapi nahasnya santi terlempar jauh sehingga membuat ia tidak selamat

Sumber: Permainan Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *