BERITA UNIK BERITA VIRAL

Para Saksi Mata Pesawat Garuda GA421

Mesin pesawat B737-300 Garuda Indonesia yang terendam di anak sungai Bengawan Solo dalam insiden GA421 pada 2002 lalu.

Taipan Poker Lounge – Garuda Indonesia penerbangan GA421 ditching atau mendarat di anak sungai Bengawan Solo. Penyebabnya, kedua mesin pesawat mati saat terbang akibat menembus badai hujan dan es. berikut Para Saksi Mata Pesawat Garuda GA421

Para Saksi Mata Pesawat Garuda GA421

1. Ketua RT

Umar Sahid (51) yang saat itu menjadi Ketua RW 04, menceritakan tak banyak warga setempat

yang melihat langsung proses pendaratan darurat Garuda Indonesia sore itu, sekitar pukul 16.00 WIB.

Saksi mata kebanyakan para pemancing ataupun warga yang sedang beraktivitas di sungai.

“Ada suara gemuruh, tapi kok di bawah. Saya lihat banyak orang lari ke sungai, katanya pesawat jatuh.

Saya nggak percaya, tapi ternyata benar,” kata Umar saat dijumpai di rumahnya yang hanya 50 meter dari lokasi kejadian,

Menurutnya, pesawat kebetulan mendarat di tempat yang tepat di daerah dangkal. Sehingga warga mudah dalam mengevakuasi penumpang.

“Itu kalau mendarat 100 meter ke utara atau 100 meter ke barat atau agak ke timur mungkin tenggelam.

Saya pas datang, penumpang itu sudah di sayap, takut mau turun, nggak tahu kalau dangkal,” kata dia.

Umar mengatakan kondisi bagian dalam pesawat terlihat baik-baik saja,

meskipun ekor pesawat hilang karena sempat terbentur sesuatu. Barang-barang penumpang masih berada di tempatnya.

Mengetahui kecelakaan itu, Umar mengaku teringat pengalaman mengevakuasi kecelakaan kereta api di Sragen.

Saat itu banyak warga yang tidak menolong, namun malah mengambil barang-barang penumpang.

“Dari pengalaman itu saya tidak mau itu terjadi. Saya dan Pak RT langsung mengamankan penumpang dan

barang-barangnya ke sini (rumahnya). Semua barang masuk kamar, tidak boleh ada yang ambil sampai polisi datang. Alhamdulillah tidak ada yang hilang,” kata dia

2. Bau Bahan Bakar

Selain mengevakuasi para penumpang dan kru pesawat, warga di sekitar lokasi sepakat tidak merokok di dekat lokasi jatuhnya pesawat.

Tujuannya, agar api rokok tidak merembet ke tumpahan bahan bakar pesawat yang ada di aliran sungai.

“Bau bahan bakar pesawat sangat menyengat. Para penumpang dan awak pesawat di bawa di rumah Pak Umar

sebelum dibawa ke rumah sakit (RS). Selain orang, evakuasi barang bawaan juga di lakukan warga,” katanya.

Lantip mengaku sampai sekarang masih terheran-heran dengan kisah itu.

“Memang ada seorang pramugari yang meninggal dunia saat itu. Tapi, kami pun masih bertanya-tanya,

apakah pramugari itu meninggal dunia karena melompat dari pesawat atau

terpental keluar saat membuka pintu darurat. Pilotnya sendiri, saya akui memang jago,” kata dia.

Warga Nambangan RT 007/RW 003, Serenan, Juwiring, Nur Satria, 40, menceritakan

tahapan evakuasi bangkai pesawat Garuda membutuhkan waktu beberapa hari.

Sumber: Permainan Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *