TAIPANLOUNGE — Mencukur bulu kemaluan bukanlah sesuatu yang aneh. Banyak orang melakukannya karena ingin merasa bersih dan nyaman, dan membiarkannya tumbuh terkesan jorok. Padahal, di lansir Center for Young Women’s Health bila cukur bulu kemaluan tidak memberikan dampak positif apa pun terhadap kesehatan, malahan berisiko melukai diri.
Faktanya, bulu atau rambut kemaluan memiliki fungsi tersendiri bagi tubuh. Mulai dari melindungi dirimu dari infeksi penyakit kelamin menular, hingga mengurangi gesekan saat melakukan hubungan seks.
Memang tidak ada yang melarangmu untuk cukur rambut kemaluan. Namun, ada baiknya untuk mempertimbangkan berbagai risiko dampak buruk yang bisa terjadi seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Bisa timbul ruam jika salah mencukur menggunakan gunting atau alat pencukur
ilustrasi gunting rambut (medicalnewstoday.com)
Mungkin para laki-laki lebih memahami ini, mengingat mereka juga mencukur janggut atau kumisnya. Mencukur dengan alat tajam bisa melukai kulit, apalagi bila tidak di lakukan dengan tepat. Bila ruam yang timbul di wajah yang muncul setelah bercukur saja bisa terasa menyakitkan, bayangkan bila itu timbul di area kemaluanmu.
2. Kamu bisa mengalami luka bakar akibat menggunakan bahan-bahan kimia
ilustrasi wax (thealternativedaily.com)
Ada banyak cara untuk menghilangkan bulu kemaluan. Salah satunya adalah waxing, yang banyak di lakukan perempuan. Bila terdapat bahan kimia dalam wax yang di gunakan, beberapa orang mungkin bisa mengalami reaksi alergi. Dampaknya adalah sensasi panas dan terbakar di area kemaluan.
3. Kamu bisa merasakan gatal-gatal dan kemerahan
ilustrasi ketidaknyamanan di vagina (greatist.com)
Layaknya rambut di kepala, rambut kemaluan pun akan tumbuh jika kamu cukur. Masa tumbuh itu akan membuatmu merasakan rasa gatal. Bila di garuk, terlebih dengan kasar, ini bisa menimbulkan luka dan rentan terjadi infeksi. Paling sering kondisi ini akan di ikuti dengan kemerahan di sekitar area kelamin.
4. Kamu lebih berisiko terkena penyakit
ilustrasi kondom (au.reachout.com)
Di lansir Healthline, bulu kemaluan punya fungsi melindungi alat kelaminmu dari bakteri dan mikroorganisme lainnya, seperti bulu mata atau bulu hidung. Jika di cukur, maka fungsi tersebut akan hilang, sehingga meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual.
Terdapat kondisi yang di namakan Fournier’s gangrene, yakni penyakit kelamin laki-laki turunan gangrene. Gangrene merupakan kondisi jaringan tubuh yang mati akibat hilangnya suplai darah akibat penyakit, cedera, atau infeksi. Kondisi ini tergolong langka, di perkirakan terjadi pada 1 dari 7.500 orang. Namun, Fournier’s gangrene tergolong kategori gawat darurat medis yang akibatnya bisa fatal bila tidak segera di tangani.
Bagaimana dengan risiko penyakit menular seksual? Menurut studi dalam jurnal PLOS One tahun 2019, partisipan perempuan yang melakukan wax atau mencukur rambut kemaluan mereka—praktik ‘womanscaping‘—tampaknya tidak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit menular seksual.
Meski ahli menganggap mencukur bulu kemaluan itu aman, tetapi tetap saja ada risiko. Luka yang tidak di rawat dengan benar bisa menyebabkan infeksi dan iritasi berupa ruam merah setelah pencukuran (razor burn).
5. Kamu bisa mengalami jerawat di area kemaluan
ilustrasi jerawat (medicalnewstoday.com)
Jerawat bisa muncul di area kemaluanmu dan salah satu penyebabnya adalah karena mencukur rambut kemaluan. Tidak adanya rambut di sana bisa membuat bakteri menginfeksi kulit dan memunculkan jerawat. Bisa jadi pula jerawat itu merupakan kondisi rambut yang sedang kembali tumbuh, tetapi terjebak di lapisan kulit.
6. Kamu bisa terkena infeksi jamur
ilustrasi vagina (self.com)
Kandidiasis vaginalis adalah risiko yang harus diwaspadai. Ini merupakan infeksi akibat jamur Candida. Gejalanya antara lain:
- Nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Keputihan abnornal berwarna putih seperti susu, serta lendir kental dengan tekstur seperti keju cottage
- Kemerahan, sensasi panas, pembengkakan, dan luka di dinding vagina pada infeksi yang berat
- Gatal dan nyeri pada vagina
Dilansir Mayo Clinic, infeksi bisa didapat saat berhubungan seksual dan berisiko lebih besar terkena bila bulu kemaluan dicukur.
7. Kamu bisa mengalami infeksi saluran kemih
ilustrasi infeksi saluran kemih (herminahospitals.com)
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini akan membuatmu merasakan sakit kala buang air dan bisa membuatmu kencing berdarah. Bila tidak diobati, infeksi saluran kemih bisa menyebar lebih luas dan menjadi lebih sulit ditangani.
Itulah beberapa pertimbangan tentang risiko dampak buruk mencukur bulu kemaluan. Namun pilihan untuk mencukur atau tidak kembali pada masing-masing orang. Bila tetap ingin mencukurnya, lakukan dengan benar dan jaga area kemaluan tetap bersih.
==================================================
Yuuk Daftar di TAIPANPOKER, Bonus Member Hingga 15% (Reff) dan 0.3% (Roll)