BERITA UNIK BERITA VIRAL

Fakta Tabrakan 2 Pesawat pada 1977

Fakta Tabrakan 2 Pesawat pada 1977
Fakta Tabrakan 2 Pesawat pada 1977

Taipan Poker Lounge –  Tabrakan maut antara dua pesawat KLM 4805 dan Pan Am 1736 tahun 1977 di landas pacu Tenerife merupakan bencana penerbangan komersial terburuk dalam sejarah, yang di sebabkan oleh kelalaian manusia berikut Fakta Tabrakan 2 Pesawat pada 1977

Fakta Tabrakan 2 Pesawat pada 1977

1. Di alihkan ke Bandara Los Rodeos

Dua pesawat itu seharusnya berada di Bandara Los Rodeos. Para penumpang sebelumnya di jadwalkan turun di Las Palmas,

yang terdekat dari Gran Canaria. Ini merupakan tujuan bagi penumpang wisata kapal pesiar.

Namun, karena ada gerakan separatis teroris yang menanam bom dan meledak di bandara Las Palmas, penerbangan di alihkan ke Los Rodeos di Tenerife.

padahal pada saat itu Bandara Los Rodeos sebuah bandara kecil, tetapi tanggal itu di paksa menampung banyak pesawat

2. Berbagai kendala

Los Rodeos merupakan bandara yang sering mendapatkan peralihan penerbangan.

Saat dua pesawat itu dialihkan ke bandara itu, keduanya di tempatkan di sebelah tenggara apron.

Beberapa jam kemudian, Las Palmas mulai menerima pesawat untuk mendarat sekitar pukul 16.00.

Pan Am dengan cepat mempersiapkan diri untuk lepas landas. Namun, kondisi tertentu menyebabkan pesawat KLM bersiap terlebih dulu.

Cuaca saat itu sebenarnya cerah, namun pesawat KLM sempat meminta bahan bakar tambahan pada menit terakhir.

Saat penambahan bahan bakar dilakukan, kabut datang dengan cepat menyelimuti bandara.

Berdasarkan pantauan dari menara kontrol atau ATC, kedua pesawat ini berada pada titik berangkat yang berdekatan.

Kapten Van Zanten membawa pesawat KLM dan mengarahkannya pada titik akhir, dia bertahan pada lokasi yang di izinkan lepas landas.

Sementara itu, Pan Am sempat berbelok dan salah jalur. Semestinya, pesawat Pan Am berada di belakang KLM.

Kabut menganggu pandangan mereka. Komunikasi kepada menara ATC terus dilakukan.

Kondisi ini membuat Van Zanten marah dan kesal, ia ingin segera pergi dari tempat tersebut. “Ayo pergi,” kata Van Zanten kepada teman pilotnya.

Mereka mulai menarik gas pada pesawat KLM untuk memulai pemberangkatan.

Pada saat yang sama, menara mengirimkan pesan ke KLM. “Oke,” kata controller. “Bersiap untuk lepas landas. Aku akan menghubungimu.”

Tak ada jawaban dan Van Zanten dan semua ini di anggap sebagai kesalahan karena tak menjawab aba-aba menara kontrol.

Pan Aam yang mencoba berbelok ke kiri tak kesampaian. Akibatnya, dengan cepat pesawat KLM menaraknya.

3. Korban Jiwa.

 Ketika petugas bandara mengumumkan penerbangan, terjadi kekeliruan dan kesalahpahaman sehingga kedua pesawat itu masuk ke landas pacu dalam waktu bersamaan.

Pesawat KLM meluncur tepat ke arah pesawat Pan Am, dan tabrakan pun tak terhindarkan.

Pesawat KLM berhasil lepas landas dan terbang setinggi 30 meter, sampai kemudian pilot kehilangan kendali sepenuhnya,

dan pesawat itu jatuh serta meledak menjadi kobaran api. Sementara pesawat Pan Am tidak pernah meninggalkan daratan.

Ketika tabrakan terjadi, pesawat itu hancur dan ringsek akibat hantaman pesawat KLM.

Tidak ada satu pun orang yang selamat dalam pesawat KLM. Sementara 60 dari 335 orang di pesawat Pan Am selamat.

Jumlah total korban tabrakan itu sebanyak 583 orang, dan peristiwa itu pun di anggap sebagai kecelakaan terburuk dalam sejarah penerbangan

4. Pengakuan Korban dan Perkataan Terakhir Pilot

“Apa yang dia lakukan! Dia akan membunuh kita semua!!!” Itulah kalimat terakhirnya yang di ucapkan pilot Boeing 747 Pan America (Pan Am)

Floy Olson dan suaminya, Paul Heck beruntung selamat. Namun, trauma akibat kejadian saat itu tak lekang dari ingatan.

“Aku terkejut bukan kepalang. Jika bukan karena suamiku, niscaya aku tak selamat.

Aku mendengar seorang perempuan berteriak, ‘Kita di bom!’. Saat mengira diri ini sekarat,

aku mendengar suamiku berteriak, ‘Floy, lepas sabuk pengamanmu dan cepat keluar’,” kata Floy Olson

5. Penyelidikan

Penyelidikan oleh pihak berwenang Spanyol menyimpulkan bahwa penyebab utama kecelakaan itu

adalah keputusan kapten KLM yang keliru dalam menafsirkan izin lepas landas dari menara kontrol lalu lintas udara (ATC).

Akhirnya, KLM mengakui bahwa kru mereka bertanggung jawab atas kecelakaan itu.

KLM setuju untuk memberikan kompensasi finansial kepada kerabat semua korban.

Bencana ini memiliki pengaruh yang besar terhadap industri penerbangan, terutama menyoroti pentingnya menggunakan standardisasi dalam komunikasi radio.

Prosedural kokpit juga menjadi perhatian, karena sebagai pelatihan dasar pilot maskapai penerbangan.

Sumber: Permainan Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *