Fakta
BERITA KESEHATAN

Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

TaipanPokerLounge – Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!. Tak hanya satu, sakit kepala memiliki beragam jenis dengan gejala yang berbeda-beda. Contohnya ialah migrain yang di kenal dengan nyeri pada salah satu sisi dan sakit kepala tipe tegang (tension headache).

Namun, pernahkah kamu merasakan sakit kepala yang bisa bikin mata dan hidung berair? Bila pernah, itu adalah sakit kepala cluster atau sakit kepala gugus. Apa yang membedakannya dengan sakit kepala lainnya? Yuk, simak fakta medisnya berikut ini!

Sesuai namanya, inilah definisi sakit kepala cluster

6 Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

Sakit kepala cluster termasuk dalam kategori sakit kepala primer bersama dengan migrain dan sakit kepala tipe tegang.

Melansir Healthline, sesuai dengan namanya, jenis sakit kepala yang satu ini berlangsung dalam cluster atau siklus tertentu. Penderita akan mengalami periode sakit kepala dan periode tanpa sakit kepala sama sekali.

Gejalanya sangat beragam dan khas

6 Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

Sebuah studi yang di publikasikan dalam jurnal Annals of Indian Academy of Neurology tahun 2018 menjelaskan bahwa karakteristik sakit kepala cluster ialah sensasinya yang terasa menusuk, tajam, dan tidak berdenyut.

Selain itu, terdapat pula sejumlah gejala khas sakit kepala cluster yang terjadi pada salah satu sisi wajah, yakni:

  • Lakrimasi alias mata berair
  • Rinorea alias keluarnya ingus dari hidung
  • Mata bengkak
  • Wajah memerah dan berkeringat
  • Sensasi penuh pada telinga
  • Ptosis alias penurunan kelopak mata

Satu periode sakit kepala cluster dapat berlangsung selama 15-180 menit jika tak segera di tangani.

Perjalanan penyakit ini pun menarik untuk diketahui

6 Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

Berdasarkan keterangan dari American Family Physician, sakit kepala cluster disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang merangsang nervus trigeminus yang terletak di wajah, dan mengaktivasi sistem saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang sudah di sebutkan di atas tadi.

Sakit kepala cluster juga di pengaruhi oleh pelepasan histamin serta gangguan irama sirkadian, yakni ritme yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.

Yuk, kenali faktor-faktor risiko sakit kepala cluster!

6 Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

Menurut sebuah laporan yang dirilis dalam StatPearls tahun 2020, sejumlah faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami sakit kepala cluster antara lain:

  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Berusia lebih dari 30 tahun
  • Mengonsumsi alkohol
  • Pernah mengalami trauma atau operasi di kepala

Terapi utama penyakit ini adalah inhalasi oksigen

6 Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

Masih berdasarkan keterangan dari American Family Physician, terapi utama sakit kepala cluster ialah inhalasi oksigen selama 15-20 menit.

Setelah itu, dokter dapat memberikan obat-obatan golongan sumatriptan, zolmitriptan, lidokain, atau oktreotid. Namun, jika penyakit ini berlangsung kronis dan berulang, terapi yang biasanya di berikan ialah obat-obatan golongan verapamil dan litium.

Penyakit ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor

6 Fakta Sakit Kepala Cluster, Gejalanya Khas dan Beragam!

Melansir laman Medscape, sakit kepala cluster dapat di picu oleh gangguan siklus tidur. Seperti yang sudah di jelaskan di atas, tidak stabilnya ritme sirkadian alias ritme tidur dan bangun dapat menjadi salah satu faktor pemicu jenis sakit kepala ini.

Itulah beberapa penjelasan seputar pengertian, penyebab, gejala, faktor risiko, hingga penanganan sakit kepala cluster. Bila kamu mengalami gejala sakit kepala jenis ini dan frekuensinya tergolong sering, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga : 5 Manfaat Kesehatan Berkumur Dengan Air Garam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *