BERITA UNIK

Fakta Menarik tentang Sawahlunto

Fakta Menarik tentang Sawahlunto
Fakta Menarik tentang Sawahlunto

 Taipan Poker Lounge – Sawahlunto adalah kota kota di Provinsi Sumatera Barat, yang memiliki luas wilayah 273,45 kilometer persegi. Kota di sebelah timur laut Kota Padang ini di kelilingi oleh tiga kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Sijunjung.  berikut Fakta Menarik tentang Sawahlunto

Fakta Menarik tentang Sawahlunto

1. Tambang Batu Bara Tertua di Asia Tenggara

Sawahlunto terbilang sangat unik karena di kenal sebagai kota yang memiliki situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara.

Tambang Batu Bara Ombilin bahkan di akui sebagai salah satu warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Tak hanya itu, Tambang Batu Bara Ombilin ini juga menjadi tambang batu bara satu-satunya yang berada di bawah tanah.

Bangunan yang mirip dengan pertambangan di Belgia ini masih memiliki beberapa peninggalan asli, seperti terowongan Mbah Soero,

perumahan pekerja dan pekerja tambang (Tangsi Baru dan Tanah Lapang), pemfilteran batu bara, pabrik kereta api, kantor pemerintah, pemukiman, dan pemkot.

2. Di kenal Sebagai Kota Arang

Di sebut sebagai kota arang lantaran wujud batu bara yang berwarna hitam seperti arang.

Batu bara merupakan sumber energi yang menghidupkan warga kota itu, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Julukan kota ini di tandai dengan didirikannya patung orang rantai yang terpasang di kompleks Museum Tambang Lobang Mbah Soero.

Sekarang, setelah cadangan batu bara menipis, Sawahlunto memanfaatkan jejak sejarahnya

sebagai objek wisata yang menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara

3. Kisah Manusia Rantai

Manusia Rantai menjadi salah satu sejarah kelam dalam perkembangan tambang di Sawahlunto.

Sebutan Manusia Rantai ini di juluki untuk rakyat pribumi yang menjadi budak-budak Belanda dan dipekerjakan sebagai penambang.

Tugas orang-orang tersebut yaitu mengangkat barang tambang dari dalam lubang dengan kedalaman belasan meter.

Manusia Rantai bekerja siang hingga malam hari tanpa henti. Kaki mereka di rantai agar tidak bisa lari.

Apabila melawan, mereka akan menerima cambukan dan berbagai macam siksaan.

Akibat siksaan itu, tak sedikit dari mereka yang akhirnya jatuh sakit dan di taruh begitu saja

di dalam lubang tambang. Lubang ini disebut dengan Lubang Mbah Soero.

4. Sempat Di anggap Kota Mati

Sekitar tahun 2000, Kota Sawahlunto sempat di anggap sebagai kota mati.

Hal ini di karenakan batu bara di Sawahlunto di anggap sudah hampir habis,

sedangkan perekonomian Sawahlunto nyaris seratus persen bergantung pada pertambangan batu bara.

Maka, ketika produksi batu bara hampir habis, penduduk Sawahlunto hanya tersisa sekitar 20 persen.

Tak ingin menyerah pada nasib, pemerintah setempat akhirnya membanting stir dengan mengubah kota arang menjadi kota wisata.

Kota Sawahlunto pun di promosikan sebagai Heritage City, kota peninggalan kolonial Belanda yang dahulu terkenal sebagai pusat pertambangan

5. Tradisi Makan Bajamba

Keberagaman budaya di Sawahlunto melahirkan keharmonisan pada kehidupan masyarakat

melalui tradisi Makan Bajamba atau makan besar secara bersama-sama. Tradisi ini dilakukan setiap 1 Desember.

Acara dilakukan mulai dari jam delapan pagi dan seluruh warga berkumpul di Lapangan Segitiga.

Saat itu, para perempuan membawa jamba atau nampan yang berisi berbagai makanan tradisional dari etnisnya masing-masing.

Makanan tersebut di junjung di atas kepala. Setibanya di lapangan, jamba di letakan di atas tikar atau karpet.

Tradisi itu akan di dahului oleh pengantar dari ninik mamak (pemuka adat) dan penghulu suku.

6. Makanan Khas Ale-ale Apam

Ale-ale Apam merupakan salah satu kuliner khas Desa Silungkang Duo, Sawahlunto.

Bentuknya mirip serabi. Bahan pembuatnya juga mirip, yakni tepung beras, gula aren, santan, dan pandan.

Proses pembuatannya membutuhkan waktu 6-7 jam lamanya.

Ale-ale Apam juga memiliki rasa serta aroma yang khas dan menjadi salah satu incaran para pecinta kuliner ketika mengunjungi Sawahlunto.

Cita rasa yang di milikiny berbeda dari serabi Solo maupun surabi Bandung.

Makanan ini biasa di jajakan setiap hari, dan umum di pesan perantau untuk di jadikan oleh-oleh saat kembali ke perantauan.

Sumber: Permainan Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *