Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri
Uncategorized

Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri

Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri – TAIPANPOKER – Rasanya hampir setiap orang pernah merasakan nyeri. Nyeri pun memiliki berbagai jenis yang masing-masing punya penanganan yang berbeda.

Caffery sebaimana di kutip oleh Potter & Perry (2005), menyatakan nyeri adalah segala sesuatu yang di katakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja ketika seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri.

Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus nyeri. Nyeri sering kali dijelaskan dalam istilah proses destruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit seperti emosi, perasaan takut, mual dan mabuk (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

Gangguan kesehatan yang satu ini sangat umum, dan karenanya ada banyak mitos yang beredar yang sering kali tak di dukung fakta. Berikut ini beberapa mitos kesehatan seputar nyeri dan penjelasan faktanya. Simak, ya!

Nyeri adalah efek samping dari penuaan

Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri

Meskipun nyeri kadang datang seiring bertambahnya usia, ada perbedaan antara rasa sakit yang mengganggu karena keausan fisik dan nyeri kronis.

Nyeri kronis dapat di sebabkan oleh penyakit atau cedera, juga terkait dengan nyeri punggung, kanker, artritis, sakit kepala.

Dalam sebuah penelitian dalam The Clinical Journal of Pain tahun 2005 yang mengambil sampel orang dewasa muda, setengah baya, dan lebih tua dengan nyeri kronis, mereka yang berada dalam kelompok usia yang lebih tua (60 hingga 81 tahun) melaporkan bahwa nyeri yang berlangsung lebih lama dan menerima pengobatan nyeri lebih sering. Akan tetapi, mereka lebih puas dengan kenyamanan materi dan kehidupan sosial mereka, oleh karena itu merasa lebih nyaman.

Kelompok paruh baya (40 hingga 59 tahun) melaporkan rasa sakit paling banyak di tubuh mereka dan tidak tahu dari mana rasa sakit itu berasal. Kelompok usia yang lebih muda (18 hingga 39 tahun) melaporkan lebih banyak cedera tetapi banyak yang tidak menerima perawatan nyeri kronis sama sekali.

Nyeri kronis tidak hanya terlalu terfokus pada satu kelompok usia, tetapi juga bervariasi sesuai usia.

Olahraga dengan kondisi nyeri malah membuat tubuh semakin sakit

Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri

Latihan seperti terapi fisik dapat menjadi kunci keberhasilan rehabilitasi. Olahraga ringan hingga sedang bahkan dapat membantu mengurangi stres serta meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otot.

Manfaat lain olahraga tidak hanya pada tingkat fisik, juga termasuk dapat meningkatkan suasana hati. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang menderita nyeri kronis juga menderita kecemasan dan depresi.

Dengan begitu banyak jenis latihan yang tersedia untuk kita saat ini, hampir semua orang dapat menemukannya lewat tutorial di internet. Tentu ini sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

COX-2 bisa meningkatkan serangan jantung

Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri

COX-2 inhibitor atau penghambat enzim cyclooxygenase-2 (COX-2) adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi produksi prostaglandin. Prostaglandin diproduksi tubuh saat tubuh terinfeksi atau cedera. Obat yang masuk ke dalam golongan obat COX-2 inhibitor di gunakan sebagai obat antinyeri atau analgesik. Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri.

Serangan jantung dan masalah pembuluh darah lainnya hanya terjadi pada sebagian kecil pasien yang menggunakan obat antiinflamasi ini. Penghambat COX-2 di gunakan saat nyeri kronis ringan atau sedang dan bekerja dengan memblokir nyeri di dekat lokasi nyeri, dan manfaatnya mungkin lebih besar daripada risikonya bagi pasien nyeri kronis.

Obat pereda nyeri menyebabkan kecanduan

Beberapa Mitos Kesehatan Seputar Nyeri

Saat obat pereda nyeri di konsumsi dengan terarah dan sesuai arahan dokter, obat tersebut aman untuk di gunakan. Namun, memang tubuh bisa jadi tergantung secara fisik pada obat pereda nyeri, meski ini tidak berarti kecanduan. Yang di rasakan hanya ketidaknyamanan jika penggunaan obat tersebut di hentikan secara tiba-tiba.

Perasaan tersebut hanyalah respons yang umum terjadi apabila kita menggunakan obat tertentu dalam jangka waktu lama.

Baca juga : Hal Penting Yang Wajib Kamu Perjuangkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *