7 Fakta seputar Tension
BERITA KESEHATAN

7 Fakta seputar Tension Headache, Sakit Kepala karena Beban Pekerjaan

TaipanPokerLounge | 7 Fakta seputar Tension Headache, Sakit Kepala karena Beban Pekerjaan. Sakit kepala adalah keluhan yang banyak di alami setiap harinya. Walau merupakan keluhan umum, tetapi sakit kepala memiliki berbagai jenis. Salah satunya adalah sakit kepala tipe tegang atau tension-type headache (TTH).

Sakit kepala jenis ini sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut beberapa penelitian, hampir hampir 30-78 persen populasi pernah mengalami sakit kepala tipe ini. Bisa ganggu aktivitas, yuk, kenali sakit kepala tipe tegang dan apa yang membedakannya dengan sakit kepala jenis lainnya.POKER ONLINE

7 Fakta seputar Tension Headache, Sakit Kepala karena Beban Pekerjaan

1. Apa itu sakit kepala tipe tegang?

TTH adalah suatu episode nyeri kepala berulang dengan durasi beberapa menit hingga beberapa minggu.

Berdasarkan sebuah laporan dala jurnal Annals of Indian Academy Neurology tahun 2012, sebelum di kenal dengan nama TTH, nyeri kepala yang satu ini pernah memiliki berbagai macam nama yang erat kaitannya dengan faktor psikologis, yaitu nyeri kepala psikogenik, nyeri kepala akibat stres, serta nyeri kepala akibat kontraksi otot.

2. Mengapa kita bisa mengalami tension headache?

TTH bisa di alami berbagai usia, terutama remaja dan orang dewasa. Perempuan sedikit lebih sering mengalami sakit kepala jenis ini ketimbang laki-laki.

Melansir dari Medscape, TTH di percaya berhubungan dengan faktor otot di daerah kepala serta faktor psikis, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa faktor lain dapat mempengaruhinya.

Selain itu, teori terbaru menunjukkan bahwa individu dengan TTH memiliki sensitivitas otot wajah terhadap nyeri yang lebih tinggi di bandingkan orang normal.

3. Apa saja gejala TTH?

Bila mengalami TTH, biasanya kamu akan merasakan nyeri tumpul seperti di ikat pada daerah dahi hingga belakang kepala. Intensitasnya nyerinya ringan hingga sedang. 

Nyeri di mulai dari belakang kepala dan meluas hingga ke seluruh daerah kepala. Biasanya intensitas nyeri akan semakin meningkat seiring perubahan waktu dari pagi ke siang.

Aktivitas tidak memperburuk derajat keparahan nyeri kepala. Biasanya tidak di sertai dengan mual serta muntah, tetapi pasien dapat kesulitan untuk tidur, gelisah, sulit fokus, serta nyeri seluruh otot badan.

4. Apa saja yang dapat memicu sakit kepala tipe tegang?

Melansir WebMD, sebagian besar kasus TTN di picu oleh stres akibat pekerjaan, sekolah, keluarga, teman, atau hubungan lainnya. Pemicu TTH yang lain bisa berupa:

  • Tidak cukup istirahat
  • Postur yang buruk
  • Stres emosional atau mental, termasuk depresi
  • Kecemasan
  • Kelelahan
  • Rasa lapar
  • Kadar besi tubuh rendah
  • Alkohol
  • Kafein
  • Masalah gigi atau leher
  • Terlalu sering melihat komputer
  • Dehidrasi
  • Melewatkan waktu makan
  • Merokok
  • Demam, flu atau infeksi sinus
  • Alkohol
  • Kurang tidur

5. Bagaimana cara mengatasi sakit kepala tipe tegang?

Sebelum ke dokter, bila nyeri kepala yang di rasakan ringan, kamu bisa minum air putih bila memang ternyata dehidrasi yang menjadi pemicunya.

Tidur pun bisa menjadi alternatif dalam mengatasi TTH ringan dikarenakan kurang tidur bisa membangkitkan gejala TTH.

Bila tak mempan, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang di jual bebas. Namun, sebaiknya obat-obatan tersebut di gunakan sesekali dan di bawah pengawasan dokter agar tidak terjadi rebound headache.

Sakit kepala rebound adalah kondisi ketika seseorang begitu tergantung dengan obat. Bila efek obat habis, nyeri kepala akan timbul kembali. Melakukan pijat bisa membantu melemaskan otot-otot yang tegang.

6. Bagaimana mencegah sakit kepala tipe tegang?

Melakukan olahraga rutin, peregangan tubuh, tidak melewatkan waktu makan, serta tidur yang cukup di percaya dapat mencegah serangan TTH.

Selain itu, mengidentifikasi faktor pemicu TTH sangatlah penting agar tidak terjadi serangan lanjutan. Setiap mengalami serangan TTH, catat apa yang terjadi atau yang di lakukan sebelum serangan terjadi. Misalnya makanan atau minuman yang di konsumsi, atau aktivitas tertentu maupun situasi yang memicu stres.

Dengan membuat catatan tersebut, kamu bisa mengidentifikasi pemicu sakit kepala dan di kemudian hari bisa mencegahnya.

7. Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?

TTH biasanya merespons baik terhadap pengobatan dan jarang menyebabkan kerusakan saraf permanen. Walaupun begitu, TTH kronis bisa mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Jika sudah begini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengatasinya.

Melansir dari MayoClinic, kamu perlu segera ke rumah sakit terdekat bila mengalami gejala di bawah ini:

  • Sakit kepala yang hebat dan mendadak
  • Nyeri kepala di sertai demam, leher kaku, penurunan kesadaran, kejang, pandangan ganda, kelemahan anggota tubuh, serta sulit berbicara
  • Nyeri kepala setelah kecelakaan, terutama jika nyeri terasa bertambah berat

Itulah 7 Fakta seputar Tension Headache, Sakit Kepala karena Beban Pekerjaan. Mengetahui pemicunya merupakan kunci keberhasilan tata laksana sakit kepala jenis ini. Maka dari itu, kamu yang kerap mengalaminya wajib mengidentifikasi faktor-faktor pemicu yang khas sehingga kekambuhannya bisa di cegah.

Sumber : TaipanPoker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *