5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata
BERITA KESEHATAN

5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal

TaipanPokerLounge | Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal. Meski bentuknya kecil, hanya berukuran satu kepalan tangan, ginjal memiliki peran yang sangat besar dalam fungsi tubuh. Berdasarkan keterangan dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, ginjal yang sehat dapat menyaring sekitar setengah cangkir darah per menit, membersihkannya dari limbah serta kelebihan cairan, yang kemudian di keluarkan dalam bentuk urine.

Tak hanya membuang limbah dan cairan saja, ginjal juga berperan membuang asam yang di produksi oleh sel-sel tubuh, serta menjaga keseimbangan air, garam, dan mineral dalam tubuh. Tanpa adanya keseimbangan ini, maka saraf, otot, dan jaringan akan berfungsi tidak normal.

Ginjal juga bertugas memproduksi hormon yang nantinya akan membantu dalam menjaga tekanan darah tetap terkontrol, memproduksi sel darah merah, dan menjaga tulang tetap kuat dan sehat.

Agar ginjalmu tetap berfungsi dengan sempurna, ada beberapa kebiasaan yang tampak sepele tetapi perlu kamu hindari. Ini daftarnya!POKER ONLINE

5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal

1. Sering menahan kencing

Sebagian dari kita mungkin pernah ada dalam situasi harus menahan kencing. Melansir laman Geisinger, menahan kencing selama beberapa menit atau di lakukan sesekali memang tidak masalah. Namun, bila sering di lakukan atau sudah menjadi kebiasaan, itu bisa berbahaya.

Keinginan kencing timbul akibat tubuh yang sudah menumpuk dengan limbah cairan. Kalau keseringan menahan kencing, lama-lama otot kandung kemih akan melemah. Kondisi tersebut dapat memicu inkontinensia urine (kehilangan kendali kandung kemih sehingga mengompol karena tidak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil) serta tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya (tidak tuntas).

Menahan urine dalam waktu yang lama juga bisa mendorong terjadinya infeksi saluran kemih akibat penumpukan bakteri, meningkatkan risiko penyakit ginjal, bahkan pada beberapa kasus yang jarang bisa mematikan, yakni menyebabkan kandung kemih pecah.

2. Terlalu banyak duduk

Melansir WebMD, sebuah penelitian yang di terbitkan pada American Journal of Kidney Diseases melibatkan 6.379 perempuan. Hasilnya, mereka yang duduk kurang dari 3 jam sehari memiliki risiko terkena penyakit ginjal kronis (PGK) 30 persen lebih rendah di bandingkan orang yang duduk lebih dari 8 jam sehari.

Meskipun duduk dalam periode waktu yang lama juga berpengaruh pada laki-laki, tetapi dampaknya lebih ringan di bandingkan perempuan.

Dari hasil studi juga di temukan bahwa peningkatan aktivitas fisik yang di lakukan secara teratur, seperti berjalan kaki 30 menit sehari, hanya berdampak pada penurunan risiko PGK pada laki-laki, tapi tidak pada perempuan.

Untuk itulah Thomas Yates, MD, dosen senior di bidang aktivitas fisik, perilaku sedenter, dan kesehatan dari University of Leicester, Inggris, menyarankan, akan lebih efektif bagi lelaki untuk melakukan olahraga teratur demi menekan dampak buruk dari duduk terlalu lama. Namun, bagi perempuan, langkah terbaik adalah dengan mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama.

Meski begitu, bukan berarti jadi pembenaran bagi para perempuan untuk malas melakukan olahraga, ya! Karena fungsi olahraga tetap saja sangat penting bagi peningkatan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sering kali tuntutan profesi membuat kita sulit untuk menghindari kebiasaan duduk terlalu lama. Nah, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari kelamaan duduk.

  • Pasang pengingat tiap 30 menit atau 1 jam untuk memberi jeda, yakni dengan berjalan-jalan sebentar atau melakukan peregangan.
  • Sesekali cobalah mengetik dengan berdiri atau jadikan itu sebagai kebiasaan baru
  • Saat menelepon atau berdiskusi dengan rekan kerja, coba lakukan dengan posisi berdiri.
  • Pilih tangga di banding lift jika hanya turun atau naik 1 atau 2 lantai.
  • Bagi yang naik kendaraan umum dan jarak tempuh tidak terlalu jauh, pilih berdiri saat pulang-pergi kerja.
5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal

3. Kurang minum

Menurut keterangan dari National Kidney Foundation, 60-70 persen berat tubuh manusia terdiri dari air. Asupan air yang cukup sangat penting supaya tubuh dapat berfungsi dengan normal.

Air di perlukan untuk membantu tubuh membuang limbah dari darah dalam bentuk urine. Air juga berperan menjaga pembuluh darah tetap terbuka, sehingga aliran darah yang berisi nutrisi penting dapat di distribusikan dengan lancar menuju ginjal.

Kurang minum menyebabkan tubuh dehidrasi. Dehidrasi ringan, tapi sering, dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara permanen. Apalagi dehidrasi yang parah. Ini karena dehidrasi dapat menyebabkan penumpukan limbah dan asam dalam tubuh, serta menyumbat ginjal dengan protein otot yang di sebut mioglobin. Semuanya itu akan melukai ginjal.

Dehidrasi juga bisa memicu pembentukan batu ginjal serta meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Kedua hal tersebut jika tidak segera di tangani akan menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Untuk mengetahui apakah kamu sudah cukup minum atau belum, lihatlah penampakan urine. Jika warnanya kuning tua, itu tandanya kamu masih kurang minum. Namun, jika warna urine yang gelap ini sering kamu alami, segera konsultasikan ke dokter apakah perubahan tersebut karena kondisi lain, bukan di sebabkan masalah hidrasi, misalnya karena pengaruh konsumsi obat-obatan tertentu.

Setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, tergantung usia, iklim, intensitas olahraga, kondisi kehamilan, sedang menyusui atau tidak, atau penyakit tertentu. Namun, secara umum berdasarkan rekomendasi U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, kebutuhan cairan untuk perempuan adalah 2,7 liter air per hari dan 3,7 liter air per hari bagi laki-laki.

Jumlah tersebut sudah mencakup cairan yang di peroleh dari konsumsi air putih, jenis minuman lain, dan makanan. Namun, umumnya sekitar 20 persen kebutuhan cairan biasanya di peroleh dari makanan, sisanya dari minuman.

Semakin kamu beraktivitas berat, maka kebutuhan cairan pun semakin tinggi. Begitu pula kondisi cuaca. Jika udara panas, pastikan minum lebih banyak untuk menggantikan cairan yang hilang lewat keringat.

4. Kurang tidur

Tidur diperlukan agar tubuh bisa memulihkan diri dan memperbaiki sel-sel atau jaringan tubuh yang rusak. Sayangnya, masih banyak orang yang belum begitu menyadari pentingnya fungsi tidur bagi kesehatan.

Melansir Medical News Today, sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Clinical Psychology Review mengamati perilaku tidur para veteran perang di Amerika Serikat (AS) dan pengaruhnya terhadap tingkat kematian serta penyakit ginjal.

Dari 957.587 veteran, sebanyak 41.928 orang mengalami insomnia kronis. Setelah melakukan pengamatan selama sekitar 6 tahun, dapat di simpulkan bahwa insomnia kronis berkaitan dengan peningkatan risiko kematian 1,4 kali lebih tinggi, risiko penurunan fungsi ginjal sebanyak 1,5 kali lebih tinggi, serta peningkatan risiko penyakit gagal ginjal hingga 2,4 kali.

Penelitian lain yang di muat di jurnal PLoS One juga mengamati pengaruh tidur dengan risiko penyakit ginjal. Kesimpulannya, kuantitas tidur yang tepat dan kualitas tidur yang baik sangat penting dalam mendukung fungsi ginjal.

Tidur terlalu singkat (kurang dari 5 jam) maupun terlalu lama (lebih dari 9 jam), lebih berisiko terkena penyakit ginjal kronis dan hiperfiltrasi glomerulus di banding mereka yang tidur selama 7 jam. Dan kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko hiperfiltrasi glomerulus baik pada laki-laki maupun perempuan.

5. Terlalu sering makan daging merah

Meski menjadi salah satu sumber protein hewani yang baik bagi tubuh, tapi telah banyak studi yang membahas bahaya konsumsi daging merah (sapi, babi, domba, dan lain-lain) secara berlebihan.

Mengutip laman WebMD, sebuah studi yang di lakukan di Singapura dan terbit dalam Journal of the American Society of Nephrology menemukan kaitan antara tingginya tingkat konsumsi daging merah dengan peningkatan risiko gagal ginjal. Semakin banyak daging merah yang di konsumsi, maka semakin tinggi kemungkinan terkena penyakit ginjal stadium akhir, kondisi di mana ginjal sudah tidak bisa lagi berfungsi normal.

Kabar baiknya, mengganti asupan daging merah sehari saja dengan sumber protein lain, misalnya produk olahan kedelai, daging ayam, atau sumber protein dari makanan laut, dapat menurunkan risikonya.

“Penemuan kami menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit ginjal kronis atau populasi umum yang mengkhawatirkan kesehatan ginjal mereka masih dapat mempertahankan asupan protein tetapi pertimbangkanlah untuk beralih ke sumber (protein) nabati. Namun, kalau mereka tetap (ingin) memilih makan daging, ikan atau kerang dan daging unggas menjadi pilihan lebih baik daripada daging merah,” jelas Dr. Woon-Puay Koh, profesor di Office of Clinical Sciences di Duke-NUS Graduate Medical School, Singapura.

Meskipun tampak tidak sepele,5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal. Semoga paparan di atas tak hanya bisa menambah wawasan, tapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal.

Sumber : TaipanPoker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *