Uncategorized

5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

Alarm bagi Bumi, 5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

TAIPAN LOUNGE  bit.ly/taipanpoker-site  Saat ini, ekosistem di alam mengalami perubahan besar-besaran. Ini di sebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim. Untuk mendeteksi efek perubahan iklim dan polusi sejak dini, National Geographic mengabarkan bahwa para ilmuwan mempelajari tentang hewan spesies indikator.

Hewan spesies indikator adalah hewan yang dapat mencerminkan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dengan memantau perubahan perilaku, fisiologi, atau jumlah spesies indikator, para ilmuwan dapat memantau kesehatan keseluruhan lingkungan saat ini. Kalau kamu penasaran hewan apa saja yang termasuk ke dalam spesies indikator, berikut ada 5 hewan yang dapat menandakan kondisi bumi saat ini.

1. Udang karang

Alarm bagi Bumi, 5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

Udang karang merupakan binatang air. Jepitnya besar dan biasanya hidup di air tawar. Udang karang banyak di temui di lubang tepi sungai dan danau. Udang ini sering kali di tangkap untuk dikonsumsi.

Bukan hanya sebagai bahan makanan, udang karang rupanya dapat menggambarkan kondisi kesehatan air yang di tempatinya. Udang karang sangat sensitif terhadap perubahan keasaman air. Jika keasaman air di sungai meningkat, maka udang karang akan menunjukkan perilaku stres. Hal ini dapat menjadi tanda bagi para ilmuwan bahwa kondisi air saat itu dalam kondisi yang tidak baik. Bisa saja di sebabkan oleh pencemaran air, limbah beracun, dan sebagainya.

2. Elang peregrine

Alarm bagi Bumi, 5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

Elang peregrine merupakan salah satu spesies burung yang memiliki kecepatan terbang yang memukau. Kecepatan terbangnya mencapai 320 km/jam. Elang ini hampir tersebar di seluruh penjuru bumi. Spesies ini tidak terlalu sulit untuk ditemukan.

Para ilmuwan meyakini elang peregrine dapat menunjukkan indikator pestisida yang tersebar di alam. Hal ini di tunjukkan melalui menipisnya kulit telur elang peregrine. Para ilmuwan berpendapat, penipisan kulit telur ini di sebabkan oleh pestisida yang masuk ke dalam tubuh elang dan memengaruhi kondisi telur elang peregrine.

3. Katak dan kodok

Alarm bagi Bumi, 5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

Merupakan spesies indikator kuat untuk mendeteksi tingkat polusi di alam. Katak dan kodok di ketahui memiliki kulit yang lembab serta dapat menyerap oksigen dan racun. Oleh karena itu, hewan ini sering kali menjadi yang pertama kali terdampak apabila terjadi pencemaran air dan udara.

Saat ini, banyak populasi katak dan kodok yang mengalami penurunan secara signifikan. Hal ini menunjukkan kondisi habitat mereka yang telah terpapar polusi secara parah dan penggunaan pestisida di sekitar mereka. Bahkan, ada beberapa katak yang menunjukkan kelainan berupa jumlah kaki yang lebih dari empat. Para ilmuwan menduga hal ini di sebabkan oleh pestisida yang mengganggu genetika pada katak tersebut.

4. Burung hantu bintik utara

Alarm bagi Bumi, 5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

Adalah spesies burung hantu yang berasal dari Pacific Northewest, memiliki bulu berwarna cokelat tua di sertai bintik putih dengan ukuran tubuh yang sedang. Hewan ini sendiri merupakan salah satu subspesies dari tiga subspesies burung hantu berbintik.

Burung hantu ini membuat sarang mereka di rongga pohon tua, pucuk pohon yang rusak, dan sarang yang di tinggalkan. Para ilmuwan meneliti mereka untuk mengetahui kesehatan keseluruhan ekosistem hutan dan untuk memantau efek dari perubahan habitat yang di sebabkan oleh manusia. Hasilnya, populasi burung hantu ini menurun drastis. Rata-rata hampir 4% setiap tahun. Hutan yang telah di buka untuk penebangan, pertanian, dan pembangunan perkotaan, menyebabkan burung hantu kehilangan tempat bersarangnya.

5. Pika

Alarm bagi Bumi, 5 Hewan Penanda Kerusakan Alam

Pika merupakan mamalia berbulu kecil yang terlihat seperti kelinci bertelinga pendek. Habitat pika biasanya di pegunungan tinggi yang keras. Pika sendiri termasuk ke dalam spesies indikator terbaik untuk menunjukkan dampak pemanasan global.

Pada tahun 2000-an, para peneliti mulai memperhatikan penurunan populasi pika di ketinggian yang lebih rendah, terutama di bagian terkering di Amerika Serikat bagian barat. Tanda ini menunjukkan bahwa pemanasan global saat ini telah mengkhawatirkan.

Salju yang mencair lebih awal setiap musim semi mengurangi selimut penutup salju pika. Hal ini membuat mereka terpapar suhu musim semi yang dingin. Pada saat yang sama, persediaan makanan mereka tengah habis dan kebanyakan dari keturunan mereka tidak dapat bertahan pada tingkat suhu demikian.

5 hewan di atas merupakan spesies indikator yang dapat menjadi alarm dan peringatan bagi manusia untuk lebih peka terhadap kerusakan alam yang di sebabkan oleh kita sendiri. Sudah saatnya bagi kita untuk lebih serius menerapkan perubahan agar bumi dapat tetap layak di tinggali oleh semua makhluk hidup. POKER ONLINE

Situs Game Online Terbesar dan Terpercaya se-asia ?
TaipanPokerAsia. info > 11 GAMES DALAM 1 ID
100% FAIR PLAY > PLAYER VS PLAYER
DAFTAR ? GRATIS
DEPOSIT DAN WITHDRAW hanya minimal 20rb !
WA : 0813-3569-9088

LINK : bit.ly/taipanpoker-site
REGISTER : http://202.95.10.18/Register.aspx?ref=xYz282828

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *