5 Alasan Remaja Jaga Jarak dengan Keluarga, Orangtua Harus Tahu!
TAIPAN POKER LOUNGE – Masa remaja membuat seseorang mengalami peralihan dari usia anak menuju dewasa. Pada fase ini, banyak sekali tantangan yang di hadapi, mulai dari krisis percaya diri, keinginan untuk di akui keberadaannya, sampai dengan kegelisahan mencari identitas diri.
Salah satu hal mencolok pada masa-masa tersebut adalah sifat yang mulai tertutup. Jika ketika masih anak-anak mereka selalu menceritakan apa pun yang terjadi kepada orangtua, ketika menginjak fase remaja justru membatasi diri dengan keluarga.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Berikut 5 alasan yang membuat remaja mulai tertutup dengan keluarga. Orangtua harus tahu, nih!
1. Merasa sudah dewasa
Remaja merupakan fase yang di lalui semua orang. Ketika seorang anak menginjak usia remaja, pola pikir dan pandangan hidupnya mulai berkembang. Ia mengerti akan keinginannya serta apa saja yang membuat diri nya merasa nyaman.
Hal tersebut membuatnya seolah-olah merasa sudah seperti orang dewasa. Ia enggan jika ada orang yang ikut campur bahkan sampai mengatur. Dalam benaknya, timbul pemikiran bahwa dalam menjalani hidup ia memiliki hak untuk menentukan pilihannya sendiri tanpa campur tangan orang lain termasuk orangtua dan keluarga.
2. Asyik dengan dunianya sendiri
Banyak yang bilang, fase remaja adalah masa-masa yang indah. Mereka akan menemukan pengalaman dan hal baru dalam hidup yang belum pernah di temui sebelumnya. Namun sayangnya, hal tersebut belum di imbangi dengan kemampuan berpikir yang matang, sehingga rawan salah arah.
Salah satu hal yang membuat remaja mulai tertutup bahkan menjauh dari lingkungan keluarga adalah sibuk dengan dunianya sendiri. Mereka tenggelam dalam pengalaman dan hal baru yang baru saja di temui, sehingga larut dengan keasyikannya.
3. Merasa sudah berhak menentukan jalan hidup
Di fase remaja biasanya anak mengalami krisis identitas diri. Mereka mulai memiliki rasa penasaran terkait dengan apa dan siapa diri nya. Segala perilaku pun mulai muncul, dari yang tadinya penurut menjadi pemberontak dan lain sebagainya.
Hal tersebut tidak terlepas dari pandangan hidup remaja yang mulai berkembang. Mereka mulai menjajaki dunia baru dan mencoba hal yang belum pernah di jumpai sebelumnya. Dalam pikirannya, ia merasa bahwa diri nya sudah memiliki hak penuh untuk menentukan pilihan hidup, sehingga tidak perlu lagi di arahkan oleh orang lain, termasuk keluarga.
4. Takut di perlakukan seperti anak kecil
Pada masa remaja, mungkin dalam diri seorang anak timbul keinginan untuk memiliki kendali penuh dalam menjalani hidup layaknya orang dewasa, tanpa di atur dan di arahkan. Namun, dari segi sikap dan pola pikir, ia masih belum mampu berpikir jangka panjang.
Salah satu hal yang membuat remaja mulai tertutup dan menjauh dari lingkup keluarga adalah rasa tidak nyaman ketika ia masih di perlakukan seperti anak kecil. Baginya, ia adalah orang dewasa yang sudah tahu keinginan dan tujuan hidupnya.
5. Takut pendapatnya tidak di dengarkan
Menginjak usia remaja, tentu seseorang sudah mulai mengerti kehendak hatinya. Bahkan, tidak jarang ia akan memiliki pendapat dan prinsipnya sendiri. Namun sayangnya, banyak anggota keluarga yang tidak menyadari hal tersebut.
Tanpa di sadari, inilah yang menjadi pemicu remaja tertutup dan enggan bercerita dengan keluarga. Dalam benaknya, ia merasa takut ketika pendapat dan keinginannya hanya di anggap sebagai angin lalu.
Ketika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin ia akan mencari lingkungan luar yang mau mendengarkan apa yang menjadi kehendak dan pilihan hatinya. Sesekali pendapatnya perlu di dengar dan di apresiasi, lho.
Ituah 5 alasan remaja jaga jarak dengan keluarga. Meski masih punya sikap dan pola pikir anak-anak, namun mereka juga mulai memiliki keinginan menjalani hidup layaknya orang dewasa. Setelah mengetahui lima alasan di atas, rangkul kembali dan dengarkan keinginan hati agar tidak jauh dengan keluarga. TAIPAN POKER