TIPS & TRICK

Sering Pakai Jeans Berdampak Buruk Untuk Organ Genital

Taipanpoker – Sering Pakai Jeans Berdampak Buruk Untuk Organ Genital, Sebuah studi kesehatan mengaitkan celana ketat dengan vulvodynia. Bagi sebagian wanita, celana ketat mungkin terlihat keren. Karena celana ketat akan membuat kaki terlihat jenjang, dan tubuh tampak seksi.

Namun tahukah Sahabat Dream bahwa sebuah studi kesehatan mengaitkan celana ketat dengan vulvodynia, yaitu sebuah kondisi yang menyebabkan rasa sakit yang kronis di area intim wanita bagian luar atau vulva.

Yang menakutkan, mengobati vulvodynia ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Jessica Strasburg, MD.

Apa Itu Sebenarnya Vulvodynia?

Vulvodynia adalah rasa nyeri kronis yang memengaruhi vulva selama lebih dari tiga bulan. Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan kondisi ini.

Ciri-ciri nyeri pada vulva yang disebabkan vulvodynia antara lain:

  1. Nyeri seperti terbakar atau tersengat yang kadang disertai rasa seperti berdenyut-denyut.
  2. Rasa sakit dan nyeri tersebut muncul secara acak. Bahkan hanya terasa jika area vulva disentuh.
  3. Jika rasa sakit dan nyeri itu parah, bisa membuat penderitanya lemah.

Studi tersebut meneliti wanita berusia antara 18 dan 40 tahun. Di antara mereka ada yang menderita vulvodynia dan tidak.

Setelah itu para peneliti bertanya tentang cara berpakaian dan berdandan para peserta penelitian tersebut.

Hasilnya sungguh mencengangkan. Vulvodynia cenderung muncul dua kali lipat pada mereka yang memakai celana ketat lebih dari empat kali dalam seminggu.

Sementara itu, wanita yang mencukur bulu di area di atas organ intim lebih cenderung mengalami vulvodynia.

Hubungan Inflamasi dengan Vulvodynia

Kata Dr Strasburg, painted-on pants bisa meningkatkan risiko terinfeksi berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih dan infeksi jamur vagina.

Painted-on pants adalah celana jeans yang diberi lukisan atau gambar di atas permukaan kain menggunakan cat.

Sedangkan mencukur bulu di area organ intim bisa menyebabkan iritasi. Baik infeksi dan iritasi inilah yang bisa memicu timbulnya vulvodynia.

” Semua yang bisa menyebabkan inflamasi bisa memicu terjadinya vulvodynia,” kata Dr Strasburg.

Namun, vulvodynia juga bisa dipicu oleh masalah lain seperti gangguan otot dasar panggul atau kelainan genetik tertentu.

Jadi, pilihan fashion atau kebiasaan melakukan waxing bukan semata-mata penyebab vulvodynia bagi sebagian wanita yang menderitanya.

” Pakaian ketat dan mencukur bulu lebih cenderung memicu gejala pada seseorang yang menderita vulvodynia daripada menyebabkannya,” kata Dr Strasburg.

Cara Mengatasi Vulvodynia

Jika memiliki gejala vulvodynia, Dr Strasburg menyarankan untuk memeriksakan diri ke spesialis urologi atau ginekologi.

” Mereka adalah spesialis yang menangani masalah bagian intim wanita, termasuk vulva,” katanya.

Namun, ada beberapa cara mengatasi rasa nyeri yang diakibatkan oleh vulvodynia ini.

  1. Melakukan pengobatan oral dan topikal.
  2. Memberikan injeksi botox untuk meredakan gangguan otot dasar panggul.
  3. Melakukan pengobatan alternatif seperti akupunktur
  4. Melakukan perawatan untuk mengatasi gangguan yang terjadi bersamaan, seperti terapi fisik untuk gangguan dasar panggul.

Cara ini mungkin berlaku berbeda untuk setiap wanita, sehingga butuh waktu dan kesabaran untuk menyembuhkannya.

Jika tidak ada pilihan yang bisa menghilangkan rasa sakit, Dr Strasburg menyarankan untuk konsultasi dengan dokter tentang pembedahan.

Operasi dilakukan untuk menghilangkan vestibule, jaringan tipis di vulva tempat saraf yang menyakitkan tersebut sering muncul.

Sering Pakai Jeans Berdampak Buruk Untuk Organ Genital

Cara Meredakan Gejala Vulvodynia

Untuk meredakan gejala-gejala vulvodynia – atau mengurangi risiko munculnya – lakukan kebiasaan-kebiasaan yang sehat berikut ini:

Baca Juga : Penumpang Menangis! Ibu Driver Ojol Bekerja Sambil Gendong Anak

  1. Segera ganti pakaian dan celana yang basah.
  2. Bersihkan area intim dengan air dan sabun yang bersifat ringan.
  3. Hindari penggunaan produk pencuci area intim yang mengandung parfum dan pewarna.
  4. Gunakan deterjen lembut dan hindari memakai lembaran pengering saat mencuci celana dengan mesin cuci.
  5. Batasi frekuensi mencukur bulu atau melakukan waxing, terutama jika setelah melakukannya rasa sakit pada vulva meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *