Sering Kencing di Malam
BERITA KESEHATAN

Sering Kencing di Malam Hari? Mungkin Itu Pertanda Nokturia

TaipanPokerLounge | Sering Kencing di Malam Hari? Mungkin Itu Pertanda Nokturia. Pernahkah kamu bolak-balik kamar mandi pada malam hari untuk buang air kecil? Saking seringnya sampai mengganggu kualitas hidupmu. Kemungkinan, ini adalah pertanda nokturia.

Nokturia adalah kebutuhan orang untuk bangun dan berkemih di malam hari. Penyebabnya beragam, tetapi yang paling umum karena masalah prostat, kandung kemih overaktif, dan diabetes.

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM; dan Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K), Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM. Simak paparannya berikut ini!POKER ONLINE

Sering Kencing di Malam Hari? Mungkin Itu Pertanda Nokturia

1. Tak hanya mengganggu tidur, tapi juga kualitas hidup

Nokturia di tandai dari berapa kali seseorang berkemih selama periode tidur utama. Sering di anggap sepele, nyatanya nokturia bisa mengganggu kualitas hidup! Bagaimana mungkin?

Menurut dr. Harrina, tidur yang terganggu menyebabkan gangguan dalam bekerja, mood, serta memori dan fungsi kognitif. Selain itu, gangguan tidur dapat meningkatkan risiko jatuh, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, depresi, penurunan sistem imun, penyakit jantung, dan diabetes.

Berapa prevalensi nokturia? Berdasarkan penelitian yang melibatkan 1.555 subjek yang terdiri dari 828 laki-laki dan 727 perempuan (berusia 18-92 tahun) di 7 kota di Indonesia, menunjukkan angka kejadian nokturia sebesar 61 persen.

2. Apa penyebab nokturia?

Ada banyak penyebab nokturia. Mulai dari gangguan prostat, kandung kemih overaktif, kelainan saraf, gagal ginjal, gangguan tidur, hormon, hingga diabetes.

“Selain itu, penyakit jantung memerlukan obat-obatan yang menjadikan kencing (lebih) banyak, sehingga, frekuensi berkemih di malam hari meningkat,” ujar dr. Harrina.

Untuk mengidentifikasi nokturia, di lakukan pemeriksaan seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, membuat catatan harian berkemih, pemeriksaan urinalisis, pemeriksaan sisa urine pasca berkemih (dengan USG), dan pemeriksaan lanjutan lainnya.

Misalnya, catatan harian berkemih di lakukan selama 3×24 jam. Di catat berapa banyak air yang di minum dan urine yang di keluarkan. Selain itu, di catat kapan pasien tidur dan bangun, lalu berapa kali bangun di malam hari dan seberapa mengganggu hal tersebut.

3. Bagaimana cara mengatasi nokturia?

Intervensi gaya hidup perlu di terapkan untuk mengatasi nokturia. Dokter Harrina menyarankan untuk diet rendah garam dan kalori. Jika ada obesitas, di turunkan dulu berat badannya.

“Selain itu, banyak minum air di pagi dan siang hari serta membatasi asupan cairan di sore dan malam hari. Jenis (minuman) paling bagus adalah air putih, hindari alkohol dan kafein,” tegas dr. Harrina, mengingat keduanya bersifat di uretik (meningkatkan buang air kecil).

Solusi lainnya adalah melatih otot panggul supaya tidak sering kencing di malam hari. Terkadang, di berikan obat seperti desmopressin untuk mengontrol jumlah urine yang di hasilkan ginjal. Jangan lupa membiasakan diri untuk kencing sebelum tidur!

Sumber : TaipanPoker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *