Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal
BERITA VIRAL

Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal

Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal Miliknya demi Kesembuhan Sang Anak yang Sakit

Taipanpoker – Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal. Tak hanya kasih ibu sepanjang masa kepada sang anak seperti yang ada dalam sebuah lagu. Figur seorang ayah pun juga memiliki perasaan yang sama kepada buah hari mereka. Hal ini terekam jelas pada sosok Eli Kristianto, seorang ayah yang begitu mencintai anaknya yang tengah terbaring karena sakit.

Warga Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau itu nekat menjual ginjalnya untuk membiayai pengobatan anaknya yang menderita sakit tumor otak. Berdiri di kawasan Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Eli membawa sebuah poster yang isinya cukup menyayat hati bagi siapa pun yang melihat, ‘JUAL GINJAL SAYA UNTUK PENGOBATAN ANAK SAYA’. Taipanpoker

Sosok penjaga mushala yang mengusahakan kesembuhan bagi sang anak

Sehari-hari, Eli bekerja sebagai penjaga mushala yang tak memiliki pendapatan tetap. Meski demikian, dirinya berusaha untuk mengupayakan pengobatan untuk sang putra, terlebih saat melihat penyakit tumor yang dideritanya sangat memprihatinkan. Ia pun nekat menjual ginjalnya karena didorong rasa panik akibat ketiadaan biaya untuk mengobati anaknya, Elandra Dwi Guna.

Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal

Sebelumnya, Elandra telah mendapatkan pengobatan dan perawatan di rumah sakit Karimun. Bahkan, Eli juga mengupayakan kesembuhan sang anak dengan membawanya ke rumah sakit di Batam. Sayang, ketiadaan biaya menjadi penghalang sekaligus ujian bagi Eli. Alhasil, sang anak harus rela dirawat di rumah. “Saya masih ada tunggakan ke rumah sakit Rp 14 juta. Sudah sebulan ini anak saya keluar dari rumah sakit. Pihak rumah sakit menyuruh pulang,” kata Eli .

Bantuan mulai berdatangan pada dirinya

Menurut Direktur RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Zulhadi menyebutkan, bahwa Pemerintah Daerah Karimun melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Muhammad Sani berkomitmen membantu biaya Elandra. Selain itu, ia mengatakan bahwa pulangnya Elandra bukan karena diusir, melainkan sambil menunggu rujukan ke Rumah Sakit Otoritas Batam. Keluarganya sendiri juga merasa jenuh di rumah sakit terus. “Selama dirawat sebulan di RSUD Muhammad Sani Karimun, untuk penanganan awal, tidak dipungut biaya sama sekali. Kami menyarankan agar mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) sehingga tidak ada biaya yang keluar,” kata Zulhadi .

Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal

Selain komitmen RSUD, salah satu anggota DPRD Karimun yang bernama Nyimas Novi juga membantu membawa Elandra ke RSUD HM Sani. Hal ini disusul kemudian oleh Kapolres Karimun AKBP Hengky Pramudya juga langsung merespon dan memberikan bantuan. Senada dengan kedua pejabat di atas, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Karimun, Rachmadi, berupaya mempercapat pengurusan kartu untuk berobat Elandra sehingga keluarga tak perlu mengeluarkan biaya karena telah ditanggung negara.

Akhir bahagia bagi Eli dan keluarganya

Hingga akhirnya, anak Eli yang menderita tumor otak dioperasi oleh tim tim dokter bedah syaraf di RSUD Muhammad Sani, Karimun, Kepulauan Riau, selama selama 4 jam. Hebatnya lagi, operasi syaraf tersebut menjadi peristiwa yang pertama terjadi di Karimun. Elanda sendiri masih dalam pengawasan dan perawatan yang intensif, yang setiap perkembangan akan selalu dilaporkan.

Perjuangan Haru Eli, Rela Jual Ginjal

Tak hanya sang anak yang akhirnya dioperasi, Eli juga mendapat hadiah dari Bupati Karimun Aunur Rafiq berupa profesi baru agar ia bisa mengangkat kesejahteraan keluarganya. ia diangkat menjadi pegawai tenaga kontrak di Dinas Kebersihan sebagai petugas kebersihan di Pasar Malam. “Kita berharap dan berdoa, semoga Elandra Dwi Guna sehat, dan bisa beraktivitas kembali. Begitu juga Pak Eli bisa menjalani pekerjaannya dengan rasa syukur,” ucap Bupati.

BACA JUGA : Istri Pertama Dampingi Suami Nikah Lagi

Apa yang telah dilakukan oleh Eli di atas, menunjukkan betapa besarnya kasih sayang seorang ayah kepada anak-anaknya. Seolah mengesampingkan dirinya sendiri, ia bahkan rela menempuh jalan bahaya dengan menjual ginjalnya demi biaya pengobatan putranya yang tengah sakit. Jika kasih Ibu sepanjang masa, maka begitupun dengan Eli yang rela berjuang untuk kesembuhan sang anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *